JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan, proyek sodetan antara Sungai Ciliwung dan Kanal Banjir Timur (KBT) tak perlu pembebasan lahan warga. Sodetan itu akan dibangun dalam pipa bawah tanah.
"Insya Allah, kita akan bolongin di bawah, lalu didorong pipanya. Jadi tidak perlu pembebasan lahan," ujar Djoko kepada wartawan di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (30/5/2013) pagi.
Djoko mengatakan, pembebasan lahan merupakan salah satu hal yang dihindari. Selain memakan dana yang besar, langkah tersebut memiliki ongkos sosial yang juga tak kalah besar. Belum lagi jika ada penolakan dari masyarakat.
"Itu yang kita hindari pakai terowongan di dalam tanah, mengganggu permukiman dan mengganggu lalu lintas, kan bisa macet itu," lanjut Djoko.
Badan Anggaran DPR dan Menteri Keuangan telah menyetujui anggaran penanggulangan bencana sepanjang 2013 sebesar Rp 1,64 triliun. Sebanyak Rp 645 miliar akan digunakan untuk pembangunan sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur untuk mengurangi beban kapasitas di sungai tersebut.
Sodetan sepanjang 2,15 kilometer tersebut direncanakan berbentuk gorong-gorong bawah tanah. Ada dua alternatif ukuran, yaitu pipa berdiameter 2,5 meter berjejer empat atau pipa empat meter berjejer dua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.