”Secara prinsip kami siap mengelola (Ragunan), baik sebagian maupun seluruhnya. Sejak tahun 1975, kami merawat beberapa jenis binatang, seperti burung, reptil, dan mamalia laut berikut dokter dan laboratoriumnya,” kata Agus.
Agus menambahkan, selain merawat binatang, PT Pembangunan Jaya Ancol juga memiliki pengalaman membangun kawasan berdasarkan tata kelola lingkungan yang baik. Pengalaman itu bisa ditularkan untuk mengembangkan Ragunan.
Penawaran secara lisan, kata Agus, telah disampaikan Basuki. Namun, rencana kerja sama belum dibahas lebih rinci.
Aktivis gerakan kota hijau, Nirwono Joga, mengingatkan, perubahan pengelolaan Ragunan jangan sampai mereduksi fungsi utamanya sebagai hutan kota.
Dengan luas mencapai 140 hektar, Ragunan merupakan hutan kota terbesar di Jakarta. Ragunan bisa menjadi penyeimbang lingkungan bagi Jakarta.(NEL/FRO/MKN/NDY)