Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Tak Ikut Campur Mantan Kadis Tersangka Korupsi

Kompas.com - 02/07/2013, 18:33 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sudah mengetahui bahwa mantan Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta telah ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan korupsi oleh Kejaksaan Agung. Meski begitu, Basuki enggan ikut campur karena kasus tersebut masuk ranah hukum.

"Proses wilayah hukum, bukan wilayah kitalah," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (2/7/2013).

Sambil berjalan meninggalkan wartawan, Basuki mengatakan hal itu tak akan berpengaruh kepada kinerja para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI yang lainnya. Ia juga mengatakan Pemprov DKI tak memiliki langkah antisipasi agar kejadian itu tak terulang kembali pada pejabat DKI lainnya.

"Enggak, enggak ada. Enggak ada pengaruh juga," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.

Kejagung menetapkan mantan Kepala Dinas Kebersihan Pemprov DKI Eko Bharuna (EB) sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan mobil toilet VVIP besar dan kecil di Dinas Kebersihan Pemprov DKI tahun 2009. Selain Eko, Kejagung juga menetapkan dua pihak swasta, yakni Direktur PT Astrasea Pasarindo (YP) dan Direktur PT Gipindo Piranti Insani (Y) sebagai tersangka.

Penetapan mereka sebagai tersangka berdasarkan Surat Perintah Penyidikan No:print 79s/d 81/F.2/Fd.1/06/2013, tanggal 28 Juni 2013. Dengan demikian, Kejagung telah menetapkan lima tersangka dalam kasus yang diduga menimbulkan kerugian negara sebesar Rp 5,3 miliar tersebut.

Sebelumnya, Kejagung juga telah menetapkan mantan Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas kebersihan Provinsi DKI Lubis Latief (LL) selaku Kuasa Pengguna Anggaran, dan Ketua Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Aryadi (A) sebagai tersangka. Kompas.com pun mencoba menghubungi nomor seluler EB, namun belum ada respon darinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

    Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

    Megapolitan
    Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

    Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

    Megapolitan
    Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

    Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

    Megapolitan
    Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

    Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

    Megapolitan
    Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

    Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

    Megapolitan
    Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

    Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

    Megapolitan
    Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

    Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

    Megapolitan
    Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

    Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

    Megapolitan
    Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

    Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

    Megapolitan
    Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

    Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

    Megapolitan
    Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

    Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

    Megapolitan
    Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

    Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

    Megapolitan
    Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

    Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

    Megapolitan
    Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

    Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

    Megapolitan
    Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

    Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com