Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN Pernah "Pecat" Kompol AD karena Sekongkol dengan Bandar Narkoba

Kompas.com - 06/07/2013, 16:48 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisaris Polisi AD, yang diduga mencuri data dari ruang Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Benny Mamoto, disebut memiliki reputasi buruk di BNN. Ia pernah bekerja sama dengan gembong narkoba hingga akhirnya dikeluarkan dari BNN dan menjadi penyidik Direktorat IV Bareskrim.

Sumber Kompas.com menyebutkan, pria lulusan Akademi Kepolisian RI tahun 1998 itu sempat bertugas di BNN. Namun, pada tahun 2011 akhir, AD diusulkan untuk dikeluarkan dari BNN. Ia diduga mengawal peredaran narkoba dengan membekingi seorang gembong besar.

"Dia memakaikan lencana BNN ke mafia," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (6/7/2013) pagi.

"Eh, malah sekarang menjadi penyidik narkoba di Direktorat IV (Narkotika) Bareskrim," lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, Kompol AD terekam CCTV gedung BNN menyelinap ke ruang staf Benny Mamoto, di Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (4/7/2013) malam. Kompol AD membawa dua dokumen dari ruangan tersebut. Dua dokumen itu dimasukkan dalam tas dan satu lainnya ditenteng.

BNN masih mencari tahu dokumen apa yang diambil Kompol AD. Kejadian tersebut tidak lama setelah Benny dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh seseorang bernama Helena atas tuduhan penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan.

Saat dikonfirmasi, Benny tak tahu apakah kedatangan Kompol AD soal kasus yang dilaporkan Helena.

"Itu mencuri namanya. Kalau dia menggeledah harus ada surat, berikutnya harus ada tanda terima barang apa yang diambil. Harus sesuai prosedurlah," katanya.

Benny menambahkan, ia belum mengomunikasikan hal tersebut pada Badan Reserse Kriminal Polri. Dia berharap petinggi Polri akan mengklarifikasi langsung kepada Kompol AD terkait pengambilan dokumen itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com