Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Tertawa Wakapolri Berniat Jadi Tukang Parkir

Kompas.com - 11/07/2013, 21:38 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tertawa saat mendengar Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Nanan Sukarna berniat menjadi tukang parkir setelah ia pensiun dan gagal "nyapres".

Menurut pandangan Basuki, Nanan adalah salah satu petinggi kepolisian yang memiliki sense of humor yang tinggi. "Hahahaha..Ya, Pak Nanan itu punya selera humor yang tinggi saja. Hahaha," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Kamis (11/7/2013) malam.

Basuki melanjutkan, upah juru parkir yang mencapai Rp 4 juta itu baru sekadar wacana. Pasalnya, Pemprov DKI masih harus menerapkan sistem parking meter terlebih dahulu dan merekrut juru parkir ilegal untuk menjadi juru parkir yang berseragam.

Tiap tahunnya, menurut dia, upah minimum provinsi (UMP) pasti meningkat. Upah juru parkir mencapai Rp 4 juta apabila DKI telah mampu mencapai nilai UMP senilai tersebut. Angka Rp 4 juta itu sudah termasuk dengan bonus dan insentif yang akan diterima para juru parkir.

Dalam penerapan parking meter itu, Basuki ingin meminta pembagian hasil minimal sebesar 30 persen untuk juru parkir.

"Tapi, kalau gaji sampai Rp 4 juta itu masih lama, UMP nanti juga setiap tahunnya akan naik terus," kata Basuki.

Sebelumnya, Wakapolri Komisaris Jenderal Nanan Sukarna tiba-tiba saja menyinggung rencana Wagub Basuki yang ingin menggaji juru parkir mencapai Rp 4 juta per bulan. Sembari bercanda,
Nanan mengatakan, selepas pensiun pada bulan Juli 2013, ia berniat menjadi calon presiden 2014. Jika gagal, ia ingin beralih menjadi tukang parkir. Setelah pensiun, ia ingin bermanfaat bagi masyarakat.

Menjadi tukang parkir, menurutnya, merupakan profesi yang bermanfaat bagi masyarakat. "Kalau capres enggak diterima, jadi tukang parkir 4 juta, kan lumayan. Ahok kan mau bayar juru parkir Rp 4 juta, kan lumayan," kata Nanan, Rabu (10/7/2013) lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com