Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Anak Jalanan Master di Depok Terancam Digusur

Kompas.com - 13/07/2013, 16:38 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sekolah Masjid Terminal (Master) yang berlokasi di dalam Terminal Depok, Jawa Barat terancam digusur.

Penggagas Sekolah Master, Nurokhim, mengatakan sebagian lahan bangunan sekolah untuk anak jalanan dan kaum duafa itu akan terkena dampak rencana pembangunan bangunan pusat perbelanjaan.

Beberapa bangunan seperti masjid milik sekolah, bangunan TK, SMP, kios usaha, dapur umum dan bangunan lainnya di lahan sekitar 2000 meter persegi terancam rata dengan tanah.

"Informasi yang saya dengar akan dibangun Pusat Grosir Depok atau PGD. Nanti ada apartemen dan hotelnya. Mungkin nanti bisa dikroscek lagi," kata Nurokhim, saat ditemui di kantornya di Sekolah Master, Depok, Jawa Barat, Sabtu (13/7/2013).

Rencana penggusuran ini sendiri menurutnya akan berdampak pada kegiatan pendidikan anak-anak yang bersekolah di sana.

Mendengar akan ada penggusuran, kata Nurokhim, orangtua dan anak murid yang bersekolah di sana pun mengkhawatirkan kelanjutan pendidikan mereka. "Mereka sedih, bingung dan khawatir ini kalau terjadi," ujar Nurokhim.

Terkait kejadian ini sendiri pihaknya sudah menyampaikan kepada Wali Kota Depok. Namun, hal tersebut belum ada perkembangan berarti.

"Wali Kota kurang serius menanggapinya. Artinya tidak dianggap prioritas. Wali Kota (Depok) menyerahkan ke saya. Bahasanya, terserah saya. Karena memang secara tata ruang ini mendekati final. Dari gambar tender sudah kena," ujar Ketua Dewan Pembina Sekolah Master itu.

Nurokhim tidak membantah bahwa dari lahan seluas 6000 meter persegi itu, 2,000 meter perseginya di antaranya merupakan milik pemda. Di lokasi milik pemda itulah yang menurut informasi akan dibangun pusat perbelanjaan itu.

Ia mengatakan pihaknya siap untuk berkompromi mengenai hal tersebut. Pasalnya, lokasi sekolah itu menjadi strategis bagi pelajar yang bersekolah di sana.

"Jangan sampai ini digusur. Karena letaknya yang di tengah kota sehingga biaya transportasi murah dan jarak juga dekat," ucapnya.

Pada tahun ajaran baru 2013 ini, ada sekitar 3000 orang anak yang mendaftar di Sekolah Master dengan 115 tenaga pengajar dari berbagai kalangan.

Sekolah Master menyediakan tingkat pendidikan dari mulai jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD), Paket A atau setara SD, Paket B atau setara SMP, dan paket C atau setara SMA. Di sana, anak-anak kurang mampu dan anak jalanan bisa mendapatkan pendidikan.

Selama ini bantuan dari pemerintah, dana corporate social responsibility (CSR) perusahaan, dan sumbangan masyarakat bisa menopang kelangsungan sekolah yang didirikan pada tahun 2000 itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com