Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini Warga Pluit Memaksa Huni Rusun Marunda

Kompas.com - 15/07/2013, 16:02 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Rusunawa Marunda yang awalnya enggan ditempati warga bantaran Waduk Pluit kini menjadi primadona. Mereka malah tidak sabar ingin segera menghuni Cluster C-2 yang belum rampung direnovasi.

Rupanya, kondisi Jakarta yang belakangan sering diguyur hujan membuat tempat tinggal mereka di Muara Baru cepat terendam banjir. Makanya, mereka tidak sabar segera mendapat unit di rusun tersebut.

"Rumah di sana (Muara Baru) sudah tidak layak lagi dihuni, hujan dikit banjir. Kalau di sini (Rusun Marunda) kan layak huni. Sudah begitu uang sewa juga tidak mahal, kalau di sana sebulannya saja Rp 800.000," kata Maryati, warga Muara Baru yang sedang melakukan verifikasi di Rusun Marunda, Jakarta Utara, Senin (15/7/2013).

Tercatata sudah 15 kepala keluarga (KK) menghuni cluster yang masih dibereskan sanitasi airnya. Mereka mendesak Kepala Proyek Pembangunan Rusun Marunda memberikan kunci dengan alasan sudah tidak memiliki tempat tinggal. Akhirnya, setiap satu KK mendapat satu kunci pintu depan saja.

Sementara masih ada ratusan warga yang mendaftar pada Senin ini agar mendapat unit di rusun tersebut. Mereka harus menunggu sampai fasilitas sanitasi air bisa digunakan. Ditargetkan cluster C-2 sudah bisa dihuni setelah Idul Fitri.

Menurut Kepala UPT Rusun Jakarta Dinas Perumahan Dan Gedung Pemda DKI Jakarta Maryadi, rencananya ada 100 KK yang akan menempati cluster C-2 Rusunawa Marunda itu. Cluster tersebut dikhususkan untuk korban banjir Muara Baru dan Pluit.

Menanggapi warga yang ngotot ingin tinggal di rusun tersebut, Maryadi menyebutnya sebagai kasus emergency. Namun, warga harus tetap melengkapi surat yang dibutuhkan yaitu foto copy KTP, foto copy KK, Foto copy surat nikah, pass photo, bukti kupon undian, dan rekening bank DKI.

Sebelumnya diketahui untuk menormalisasi Waduk Pluit, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memindahkan warga yang masih tersisa di sekitar waduk ke Rusun Marunda. Pemprov DKI berencana membangun waduk pluit menjadi semacam taman kota sehingga lahan yang mengelilingi waduk harus dibebaskan, dan penduduknya direlokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com