Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tukang Jagal Tanah Abang: Jika Dipaksa Tutup, Kita Siapkan Senjata

Kompas.com - 01/08/2013, 07:14 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Tukang jagal di Blok G Tanah Abang, yang kini menempati lahan bekas PD Dharma Jaya, menyatakan menolak direlokasi ke tempat yang tidak mereka minta. Jika ada pemaksaan, mereka siap mengantisipasi hal tersebut.

"Tanggal 11 dia mau bersihin kali got. Ada kemungkinan dia tutup kandang kita. Jadi, kita antisipasi," kata pengelola rumah jagal, Ali Djawas, kepada Kompas.com, Rabu (31/7/2013).

Menurut Ali, penduduk asli Tanah Abang tidak bisa dihadapi dengan cara-cara kasar. Pendekatan seharusnya bisa dilakukan secara musyawarah dan warga diajak berembuk.

Namun, jika dengan keputusan sepihak mengirim surat pengosongan dan ada rencana penertiban, Ali khawatir kejadian yang tidak diinginkan terjadi.

"Anak-anak saya sudah ngomong, kita siapin senjata. Ini repot ini. Bakalan peristiwa kayak Priok. Jadi, skenario siapa nih, yang mau benturin pedagang kambing sama aparat. Saya yakin (bakal ada) benturan karena ini urusan perut," ujar Ali.

"Kalau masalah perut, bisa bunuh-bunuhan. Kalau anak-anak enggak bisa disalahin karena dia pegang pisau tiap hari. Bukan ada rencana," lanjutnya.

Ali sebetulnya ingin diberi kesempatan berbicara kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, atau wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama. Sayangnya, Jokowi yang berkunjung sore itu ke Blok G Tanah Abang tak sempat mampir ke RPH Ali.

"(Kalau ketemu) saya mau minta penampungan, di antara tiga itu yang saya mintakan. Pokoknya selain itu, saya enggak mau," ujarnya lagi.

Tiga alternatif lokasi yang diusulkan Ali ialah lahan milik PT KAI yang kini digunakan sebagai lapangan parkir truk, kemudian lahan di belakang Museum Tekstil dan lokasi ketiga terletak di Jalan Sabeni, Tanah Abang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com