Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Pasar Gembrong Ditawari Kios Gratis 6 Bulan

Kompas.com - 15/08/2013, 17:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, akan menawarkan pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Gembrong untuk pindah ke dalam Pasar Mainan Gembrong Cipinang Besar Jl Basuki Rahmat, Cipinang, Jakarta Timur. Pedagang yang pindah ke dalam pasar akan dibebaskan biaya sewa kios selama enam bulan.

Menurut Camat Jatinegara, Sofiyan Taher, pembebasan biaya sewa kios selama enam bulan itu merupakan hasil pembicaraannya dengan PD Pasar Jaya pada Rabu (14/8/2013). Sofiyan mengaku berencana menyampaikan informasi soal relokasi dan pembebasan biaya sewa kios kepada pedagang kaki lima itu pada Jumat (16/8/2013).

"Kami sudah melakukan pembicaraan dengan pihak Pasar Jaya, dan hasilnya para pedagang akan dibebaskan biaya sewa selama 6 bulan. Nanti mungkin Jumat ini baru saya akan bertemu dengan mereka untuk membahas mengenai relokasi," katanya saat dihubungi wartawan, Kamis (15/8/2013).

Berdasarkan surat keputusan (SK) Nomor 129/2011 tentang lokasi sementara usaha mikro PKL di Jakarta Timur. Dalam SK disebutkan, izin usaha mikro PKL di Jakarta Timur, terdapat 12 izin lokasi PKL yang tidak diperpanjang.

Ke-12 lokasi PKL yang izinnya tidak diperpanjang itu tersebar di sejumlah kecamatan. Yakni JT 43 Kramatjati, JT 51 Cakung, JT 59, 60 Durensawit, JT 61-65 Makasar dan JT 22 dan 23 di Kecamatan Jatinegara. JT merupakan inisial titik-titik lokasi PKL di Jakarta Timur.

Sebagai penampungan pedagang mainan dan karpet di kawasan sekitar eks JT 22 dan 23 pasar Gembrong, rencananya kepada para PKL akan di tawarkan relokasi ke dalam pasar mainan Gembrong Cipinang Besar Jl Basuki Rahmat, Cipinang, Jakarta Timur yang dikelola oleh PD Pasar Jaya.

Kepala Suku Dinas Usaha Mikro Kecil Menengah Koperasi dan Perdagangan, Johan Affandi, mengatakan bahwa dari data yang dimilikinya saat penghapusan lokasi JT 22 dan 23 pada 2011 lalu, ada 114 PKL.

"Cuma memang sekarang ada tambahannya. Ya sekitar 40 persen lah kenaikan jumlahnya," katanya.

Saat ditanya kemungkinan PKL tersebut keluar dari Pasar Gembrong Cipinang Besar, Johan mengakui memang banyak keluhan bahwa lokasi los pedagang di pasar tidak mencukupi.

"Memang mereka mengeluhkan luasnya tidak mencukupi sehingga keluar lagi. Tapi kami tetap akan upayakan agar mereka mau masuk lagi ke dalam pasar lagi," katanya.

Lebih lanjut Johan mengatakan bila memang para pedagang ngotot tidak mau di relokasi ke dalam pasar dengan alasan tempat yang tidak memadai, maka sebagai alternatif, akan dicarikan lokasi yang dekat dengan tempat mereka berjualan saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Megapolitan
Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Megapolitan
Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Megapolitan
Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Megapolitan
Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Megapolitan
Muncul Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana

Muncul Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Megapolitan
436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna hingga Tewas

436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

Megapolitan
Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com