Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Kios Disegel, Pedagang Dipersilakan Lapor ke PD Pasar Jaya

Kompas.com - 23/08/2013, 17:53 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan pedagang kaki lima yang mendapat kios di lantai 1 Blok G Pasar Tanah Abang dan kios tersebut masih disegel, dipersilakan melapor ke pengelola pasar.

"Kita buka pintu untuk melaporkan," kata Manager PD Pasar Jaya Area Pusat 1, Jakarta, Made Ringgahadi, di Jakarta, Jumat (24/8/2013).

Di lantai 1 Blok G Pasar Tanah Abang ada 192 kios yang disegel. Kios-kios ini adalah kios yang telah diambil alih oleh pengelola pasar. Dalam enam tahun terakhir, kios-kios itu dipindahtangankan sejumlah oknum pedagang secara ilegal.

"Itu kan yang disegel adalah tempat yang dibatalkan karena wanprestasi, tidak membayar BPP (biaya pengelolaan pasar), tidak membuka beberapa waktu, tidak membayar listrik, dan tidak membayar dana bangunan," ungkap Made.

Sementara itu sejumlah pedagang di lantai satu Blok G mengaku sudah membeli dari pemilik lama. Mereka mengaku kaget ketika mendapati lapaknya bersegel dan berstiker untuk Pedagang Kaki Lima (PKL).

Ditemui secara terpisah, Kepala PD Pasar Jaya Area Pusat 1 Blok G Pasar Tanah Abang, Warimin, menegaskan pemasangan stiker tidak perlu pemberitahuan. Pihak pasar melakukan menyegelan berdasarkan data pembatalan 2007.

"Proses beli membeli, kan seharusnya ada balik nama, laporan ke pasar. Tapi mereka sudah merasa memiliki, langsung jual-jualin saja begitu, menjual yang bukan hak mereka," kata Warimin.

Berdasar 2007, Made memperhitungkan ada 192 kios di lantai 1 dan lantai dasar Blok G yang kepemilikannya dibatalkan PD Pasar Jaya. Namun, ketika dicek kembali belum lama ini, jumlah kios kurang dari 192 unit, karena diperjualbelikan secara ilegal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com