Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 September, Kawasan Pasar Gembrong Bebas PKL

Kompas.com - 30/08/2013, 22:01 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Kota Jakarta Timur memberikan batas waktu hingga 9 September 2013 kepada pedagang kaki lima di Pasar Gembrong, Jalan Basuki Rahmat, Jakarta Timur, untuk pindah dari situ.

Wali Kota Jakarta Timur, Krisdiyanto, mengatakan, PKL menyatakan akan menaati kebijakan Pemkot Jaktim.

"Para pedagang ini sudah komitmen bahwa Senin tanggal 9 September nanti Pasar Gembrong sudah bersih dari PKL. Jadi jalan Basuki Rahmat itu nanti sudah bersih," ujar Krisdiyanto, di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Jumat (30/8/2013) sore.

Krisdiyanto menuturkan, PKL Pasar Gembrong berjumlah 211 orang. Dari jumlah itu, 105 di antaranya sudah mendaftarkan diri untuk masuk ke dalam Pasar Gembrong Cipinang Besar, yang memiliki 130 kios.

Menurut Krisdiyanto, masih ada 25 kios kosong di Pasar Gembrong Cipinang Besar yang bisa digunakan PKL lainnya. Jika 25 kios itu sudah ditempati, 81 PKL lainnya akan direlokasi ke Pasar Perumnas Klender.

Krisdiyanto menjelaskan, para PKL telah bersepakat akan menegur rekan mereka yang kembali berjualan di trotoar atau badan jalan.

"Prinsipnya tidak boleh (berjualan di trotoar lagi). Jadi kalau coba-coba turun lagi bakal diusir sama teman-teman mereka sendiri. Dengan demikian petugas kita tidak repot. Kecuali ada sesuatu yang besar. Jadi pembangunan harus melibatkan masyarakat yang berbasis komunitas. Jadi mereka yang bangun sendiri. Kalau tidak begitu, sampai kapan pun tidak akan terselesaikan," ujar Krisdiyanto.

"Kalau mau tertib dan sabar pasti bisa laku," lanjutnya.

Sementara itu, mengenai masalah lahan parkir di Pasar Gembrong Cipinang Besar yang dinilai PKL kurang memadai, Krisdiyanto mengatakan pihaknya akan memberikan tempat sementara di pinggir jalan, jika lahan parkir resmi penuh. Terkait penggunaan badan jalan untuk parkir itu, menurut Krisdiyanto, pihaknya akan melakukan pengawasan supaya sedapat mungkin tak mengganggu lalu lintas.

"Harus dijaga. Rambu-rambu akan kita pasang dengan Dishub," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com