JAKARTA, KOMPAS.com — Beberapa akhir minggu ini, suhu udara Jakarta terasa panas menyengat. Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Mulyo Prabowo mengatakan, teriknya cuaca di Jakarta disebabkan posisi matahari yang cenderung mengarah ke Indonesia, tidak terkecuali Jakarta.
"Saat ini, matahari sedang berada di ekuator, dari utara di Indonesia mengarah ke Australia," kata Mulyo ketika dihubungi wartawan, Senin (2/9/2013).
Ia mengatakan, kondisi ini akan berlangsung hingga akhir September. Puncak suhu tertinggi akan terjadi pada 23 September dengan suhu 29 hingga 33 derajat celsius. Suhu tertinggi akan dirasakan terutama pada siang hari ketika matahari akan berada tepat di atas wilayah Indonesia.
Mulyo menjelaskan, mulai dari Juli hingga September, Jakarta berpotensi kecil akan terjadi hujan. Sepanjang bulan ini, Jakarta lebih berpotensi cerah berawan. "Musim hujan baru akan terjadi pada akhir Oktober-November. Itu pun baru permulaan hujan di Jakarta karena matahari sudah mulai masuk ke arah selatan," kata Mulyo.
Ia mengimbau kepada masyarakat yang lebih banyak melakukan aktivitas di luar ruangan untuk mengonsumsi cairan dan minum banyak air putih agar tidak dehidrasi. Kepada masyarakat yang melakukan kegiatan dalam ruangan, ia mengimbau agar masyarakat dapat menjaga kelembaban udara untuk mengantisipasi kulit kering.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.