Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Uang Kerahiman Rp 1 Juta, Warga Ria Rio Minta Tambahan

Kompas.com - 09/09/2013, 12:25 WIB
Ratih Winanti Rahayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga di sekitar Waduk Ria Rio, Pedongkelan, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, tidak jadi mengambil dana kompensasi sebesar Rp 1 juta pada Senin (9/9/2013) hari ini. Warga menuntut PT Pulomas Jaya untuk menaikkan dana kompensasi tersebut menjadi Rp 5 juta.

"Kita maunya dinaikkan dong dana kompensasinya jadi Rp 5 juta. Kita kan habis kena kebakaran juga. Mohon pengertian Bapak saja," kata Romli, perwakilan warga RW 15, Kelurahan Kayu Putih, saat pertemuan dengan Camat Pulogadung Teguh Hendrawan, di Kantor Kecamatan Pulogadung, Senin pagi.

Selain itu, warga belum mau menerima uang kerahiman tersebut karena menunggu kepastian Rusun Pinus Elok yang akan mereka tempati telah siap. Warga juga ingin melihat fasilitas-fasilitas yang telah dijanjikan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah dipenuhi di rusun itu.

"Kita takutnya kalau sekarang kita terima uang, rumah kita langsung digusur. Kita kan belum ada yang siap," ujarnya.

Camat Pulogadung Teguh Hendrawan mengatakan akan tetap membuka kesempatan bagi para warga yang ingin mengambil uang tersebut mulai hari ini hingga akhir bulan ini. "Untuk kompensasi, kita tetap memberikan Rp 1 juta per KK. Warga dipersilakan mengambil dana kompensasi setiap hari di Kantor Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. Sampai detik ini, kita hanya memberikan Rp 1 juta. Mau enggak mau, ya itu terserah warganya," kata Teguh.

Hari ini warga di sekitar Waduk Ria Rio bertemu dengan aparat Kecamatan Pulogadung dalam kaitan pembagian uang kerahiman. Pertemuan itu juga untuk memverifikasi data warga untuk pembuatan Kartu Jakarta Pintar, Kartu Jakarta Sehat, dan KTP elektronik. Dari data yang diverifikasi hari ini, total kepala keluarga yang berada di sekitar Waduk Ria Rio ada 177 kepala keluarga. Namun, pengurus RW 15 memberikan tambahan sekitar 50 kepala keluarga.

"Tadi perwakilan RW 15 memberikan data baru. Dia memberikan tambahan lagi sebesar 50 kepala keluarga. Jadi, totalnya sampai saat ini ada 232 kepala keluarga," kata Teguh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selama 2019-2023, Jakarta Dilanda 5.170 Bencana Alam akibat Perubahan Iklim

Selama 2019-2023, Jakarta Dilanda 5.170 Bencana Alam akibat Perubahan Iklim

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 30 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Megapolitan
Daftar Acara HUT Kota Jakarta ke-497, Ada Gratis Masuk Ancol

Daftar Acara HUT Kota Jakarta ke-497, Ada Gratis Masuk Ancol

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Ada Pembangunan Saluran Air hingga 30 November, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Berupaya Bunuh Diri Usai Bunuh 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Trauma, Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres Tak Mau Sekolah Lagi

Megapolitan
Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Megapolitan
Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Megapolitan
Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Megapolitan
Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Megapolitan
Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Megapolitan
Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Megapolitan
Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com