JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Satpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso mengatakan akan tetap melakukan pembongkaran permukiman di Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur. Satpol PP akan menyediakan truk untuk membantu warga di sana pindah ke Rumah Susun Pinus Elok, Cakung, Jakarta Timur.
Kukuh mengatakan, keberadaan organisasi kemasyarakatan yang berjaga-jaga di sekitar Waduk Ria Rio tidak akan menghalangi rencana pembongkaran bangunan ilegal di sana. "Ormas kan kawan kami juga. Kalau dikomunikasikan juga, beliau-beliau akan mengerti," ujarnya di Balaikota Jakarta, Senin (9/9/2013) siang.
Kukuh menyatakan, keberadaan organisasi kemasyarakatan yang berjaga-jaga di Waduk Ria Rio tidak akan menyurutkan rencana Satpol PP untuk melakukan pembongkaran bangunan ilegal di kawasan itu. Lagi pula, kata Kukuh, berdasarkan negosiasi antara warga dan Jokowi secara langsung, ada kesepakatan bahwa pembongkaran tetap dilakukan dan warga direlokasi ke rumah susun sewa yang kondisinya jauh lebih layak serta manusiawi.
"Coba bayangkan saja, ada TV-nya, kulkasnya, lemarinya, kompornya. Orang tinggal tidur saja di dalam (rusun) itu, sangat enak itu," ujarnya.
Sesuai kesepakatan antara warga dan Jokowi di Rusun Pinus Elok, Cakung, Jakarta Timur, relokasi jadi dilakukan pada Oktober 2013. Dengan segala kemudahan yang ada, Kukuh pun berharap tidak ada lagi pertentangan dari warga.
"Kita sudah siapkan personel dan truk, siapa warga yang mau pindah, kita bantu, gratis. Ini semua untuk kebaikan warga juga," kata Kukuh.
Sebelumnya diberitakan, sekitar 500 anggota Forum Betawi Rempug (FBR) ikut berjaga-jaga di sekitar Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (4/9/2013). Mereka disiagakan oleh warga sekitar waduk untuk membantu warga jika sewaktu-waktu ada penggusuran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.