Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMP Muhammadiyah 8 Protes Depan Sekolah Jadi Pul Metromini

Kompas.com - 10/09/2013, 10:44 WIB
Sonya Suswanti

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Deretan metromini terparkir di depan bangunan SMP Muhammadiyah 8 Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Hal ini membuat pihak sekolah keberatan dan melayangkan protes.

Metromini 79 trayek Lebak Bulus-Blok M sudah seperti menjadikan depan SMP tersebut sebagai pul. Mesin metromini tersebut tetap menyala sehingga menimbulkan polusi. Selain itu, deretan metromini juga menyebabkan kemacetan.

"Kan jam 06.00-08.00 jalan sini sering jadi jalan alternatif menuju Kebayoran Lama, dan keluar dari pertigaan Bungur, jadinya macet, apalagi itu jam-jam masuk sekolah," ujar Eko Irawan yang sudah sejak tahun 1993 menjadi sekuriti sekolah, Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2013).

Menurut Eko, metromini yang masih beroperasi kini tinggal satu unit. Namun, empat metromini lain masih berjejer di depan sekolah dan digunakan sebagai gudang perabotan perbaikan metromini. Metromini yang beroperasi berangkat jam 06.00 dan kembali sekitar jam 21.00.

Para orangtua murid pun sering mengeluh adanya metromini yang berjejer di depan sekolah. Mereka merasa sekolah menjadi kumuh.

"Saya sih sering dapet keluhan dari orangtua murid, katanya sekolah jadi kumuh, tidak terlihat seperti sekolah, jalan sempit dan sebagainya," ujar Saryoto, Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 8 Jakarta.

Dulu, metromini yang mangkal di depan lebih dari lima. Namun, semenjak adanya protes dari sekolah ke Kelurahan Kebayoran Lama, metromini berkurang dan gudang metromini yang dibangun permanen di trotoar di gusur. Tetapi, hingga sekarang, masih tetap ada metromini yang berjejer dan satu metromini masih beroperasi di depan sekolah.

Pihak sekolah merencanakan akan membuat keluhan kembali ke Kelurahan Kebayoran Lama pada Oktober mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com