Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha di Jalan Fatmawati Protes Pelebaran Jalan untuk MRT

Kompas.com - 10/09/2013, 20:35 WIB
Sonya Suswanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pengusaha di pinggir Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, memprotes pelebaran jalan tersebut untuk kepentingan pembangunan mass rapid transit (MRT). Mereka merasa tidak pernah mendapat pemberitahuan adanya pelebaran jalan dan merasa dirugikan oleh proyek itu.

"Saya enggak tahu akan ada pelebaran jalan. Tahu-tahu minggu lalu, waktu saya pagi ke toko, jalan saya rusak kena galian, mobil enggak bisa masuk toko. Enggak ada edaran ataupun pemberitahuan, saya mau ngomel juga sama siapa," ujar Gery (33), pemilik toko interior Pravidas di Jalan Fatmawati No 17, Selasa (10/9/2013).

Ia menilai pembangunan ini sama sekali tidak adil bagi para pedagang. Selain karena tanpa pemberitahuan, pembangunan ini dinilainya tidak mempedulikan kepentingan pedagang dan konsumen.

"Akses parkir dipotong gitu saja, jalan enggak rata, bodoh amat kayaknya. Gimana konsumen kami bisa masuk kalau jalannya enggak rata gitu?"ujarnya.

Gary berpendapat bahwa perubahan memang diperlukan dengan tujuan yang lebih baik. Namun, perlu pula diperhitungkan dampak dan kerugian yang dirasakan warga. Menurut dia, pelebaran jalan itu menyebabkan konsumen malas berkunjung ke tokonya, sehingga ia harus membawa sampel barang langsung ke rumah konsumen. Belum lagi masalah kemacetan akibat batu maupun beton yang ditempatkan di jalan.

Dengan pembangunan jalan yang kira-kira 20 cm di atas permukaan jalan yang sebelumnya, pedagang harus membangun penghubung jalan toko dengan jalan baru. Jalan penghubung itu digunakan untuk memudahkan konsumen masuk ke area toko.

Sementara itu, pegawai DS Laboratories di sebelah Toko Pravidas, juga mengatakan tidak ada pemberitahuan mengenai pelebaran jalan tersebut. Pemilik laboratorium itu pun kesulitan masuk ke dalam kantor karena sama sekali tidak diberi bantuan akses setelah jalan diperlebar dan ditinggikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com