"Dari yang dilakukan ada kemiripan dengan beberapa kasus sebelumnya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, Rabu (11/9/2013).
Meski demikian, Rikwanto menyatakan, benang merah rangkaian penembakan kepada anggota polisi tersebut masih perlu dianalisis secara mendalam. Polisi akan mencocokkan selongsong peluru yang ditemukan di tempat kejadian perkara di depan Kantor KPK dengan barang bukti selongsong peluru sebelumnya.
"Apakah ada kesamaan nanti dilihat hasilnya, apakah selongsong peluru itu dengan yang di Kuningan ada kesamaan. Nanti tunggu laporan forensik," ujar dia.
Rikwanto mengatakan, tiga selongsong peluru yang ditemukan tengah dianalisis di Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri. Mengenai pelaku penembakan Sukardi, dia mengatakan, polisi belum menyimpulkan, termasuk kemungkinan jaringan teroris berada di balik rangkaian teror tersebut.
"Kami belum simpulkan pelaku dari kelompok mana pun. Tapi, berangkat dari kejadian terhadap penembakan anggota kepolisian, berangkat dari TKP, kalau ketemu ujung-ujungnya teroris, atau kelompok lain akan didalami. Itu bisa saja," jelasnya.
Sebelum penembakan yang menewaskan Bripka Sukardi pada Selasa (10/9/2013) malam, sudah ada empat anggota kepolisian yang menjadi korban penembakan oleh orang tak dikenal. Mereka adalah Aiptu Dwiyatno, Aiptu Kushendratna, Bripka Ahmad Maulana, dan Aipda Patah Saktiyono. Dari empat orang tersebut, hanya Aipda Patah yang selamat, sementara lainnya tewas, seperti Sukardi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.