Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Sediakan 7 Posisi CPNS untuk Kaum Difabel

Kompas.com - 15/09/2013, 16:24 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) DKI juga terbuka pada peserta difabel atau yang berkebutuhan khusus. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta I Made Karmayoga mengatakan untuk tahun ini, Pemprov DKI menyediakan tujuh posisi untuk kaum difabel.

"Tahun ini, kami juga menerima sebanyak tujuh orang difabel," kata Made kepada Kompas.com, Minggu (15/7/2013).

Made mengatakan saat ini BKD DKI sedang mengkaji lebih lanjut terkait format penyelenggaraan tes untuk peserta difabel. Pasalnya, kertas dan alat yang dibutuhkan berbeda dengan tes biasa.

Lokasi tes juga dibedakan dengan peserta lainnya karena ada pengawasan khusus. Namun, penyelenggaraan tes bagi peserta difabel juga akan dilaksanakan secara bersamaan dengan tes umum.

Apabila syarat utama untuk dapat mengikuti tes CPNS bagi peserta umum adalah KTP, Ijazah, transkrip nilai, dan TOEFL minimal nilai 400, para peserta penyandang kebutuhan khusus hanya diberikan syarat KTP dan ijazah. Mereka tidak dikenakan syarat minimum Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) maupun TOEFL.

Adapun ketujuh formasi yang dapat dilamar oleh penyandang kebutuhan khusus, antara lain penyuluh Keluarga Berencana (KB), pranata komputer, pengadministrasi umum, operator komputer, pamong budaya, pustakawan, dan perancang peraturan perundang-undangan.

Sementara itu, dari pendaftaran CPNS DKI yang telah dibuka sejak 12 September 2013 lalu, Made menyebutkan DKI telah menerima hampir belasan ribu pendaftar melalui sistem online. Angka itu belum termasuk pendaftar melalui PO BOX.

Setelah dinyatakan lolos registrasi online, akan dilaksanakan verifikasi, dan mereka yang lolos akan mengikuti uji kompetensi dan uji pengetahuan umum di komputer. Tahap tes, kata dia, akan diinformasikan lebih lanjut. Nantinya, Pemprov DKI akan menggunakan sekolah-sekolah yang ada di Jakarta untuk pelaksanaan ujian CPNS.

Pemprov DKI mengusulkan kepada Kemenpan-RB untuk mengalokasikan 20 persen bagi tenaga pendidik, 35 persen untuk tenaga kesehatan, dan 45 persen untuk tenaga teknis (tata kota, planologi, arsitektur), serta umum (sosial, politik, dan budaya). Tenaga pendidik akan dikhususkan untuk menjadi tenaga pengajar siswa sekolah dasar (SD).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com