Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkantoran di Sudirman-Thamrin Tanpa Pagar, Bagaimana Keamanannya?

Kompas.com - 23/09/2013, 10:18 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —Jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serius untuk menerapkan peraturan bahwa gedung-gedung di Jalan Sudirman-Thamrin harus tanpa pagar, maka harus mulai dipikirkan jaminan keamanan kepada pengelola gedung. Apalagi, Jalan Sudirman-Thamrin merupakan kawasan langganan aksi unjuk rasa.

"Demonya dalam jumlah besar lagi, apakah Pemrov DKI bisa memberikan jaminan keamanan?" kata pengamat perkotaan Nirwono Yoga saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/9/2013).

Nirwono mengungkapkan, rencana pembongkaran pagar gedung-gedung di kawasan Sudirman-Thamrin telah muncul sejak tahun 2005. Saat itu masih era pemerintahan Sutiyoso.

Saat itu, melalui program "Pedestrianisasi Jalan Thamrin", Sutiyoso mengingingkan pagar di depan jalan raya maupun pagar pembatas antargedung dibongkar. Pembongkaran pagar depan bertujuan supaya trotoar bisa dilebarkan.

"Pembongkaran pagar pembatas antargedung supaya orang bisa mengggunakan teras gedung untuk berjalan kaki agar perpindahan dari gedung satu ke gedung lain menjadi lebih mudah," jelas Nirwono.

Saat itu, lanjut Nirwono, pada dasarnya para pengelola gedung tidak keberatan. Namun, mereka menginginkan adanya jaminan keamanan. Saat itu, Sutiyoso menawarkan patroli satpol PP selama 24 jam. Namun, langkah tersebut membutuhkan biaya operasional yang besar karena membutuhkan banyak Satpol PP yang secara bergantian menjaga kawasan tersebut.

Terlebih lagi, ada tiga kedutaan besar negara asing yang ada di kawasan tersebut, yaitu Kedubes Jepang, Inggris, dan Jerman. Tentunya tidak mungkin untuk membongkar pagar pembatas tiga gedung kedubes negara lain.

"Dibongkar jelas tidak bisa tapi dimundurkan untuk pelebaran trotoar, mereka (kedubes asing) mendukung. Jadi waktu itu akhirnya pagarnya tidak dibongkar, tapi dimundurkan. Jadilah yang saat itu lebar trotoar hanya 1,5-2 meter, sekarang sudah 6 meter. Itu salah satu keberhasilan program itu," jelas Nirwono.

Lebih lanjut, kata Nirwono, dia sangat senang apabila nantinya gedung-gedung di kawasan Sudirman-Thamrin tanpa pagar. Hal itu untuk menghidupkan lantai bawah gedung-gedung yang ada di kawasan itu.

"Kalau tanpa pagar akan lebih enak. Mau makan siang bisa berjalan di teras-teras gedung. Kalau sekarang kan harus keluar gedung dulu, jalan di trotoar, baru masuk ke gedung yang lain," ujarnya.

Untuk itu, dia mengharapkan Pemprov DKI harus mulai menyusun urban design guidelines dari saat ini. Hal itu tentu saja menyangkut aspek keamanan serta bagaimana nantinya batas area antargedung jika tanpa pagar.

Wacana untuk meniadakan pagar gedung-gedung di Jalan Sudirman-Thamrin dilontarkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat menjadi pembicara dalam acara Kanisius Education Fair di SMA Kolese Kanisius, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/9/2013).

Basuki menjelaskan, tujuan peniadaan pagar untuk menciptakan kota yang humanis dan interaksi yang baik antarpenduduk. Pagar-pagar nantinya akan diganti dengan taman yang bisa untuk orang bersantai ria. Di taman itu, nantinya juga akan ada Pedagang Kaki Lima (PKL) yang diperkenankan berjualan.

"Tapi PKL-nya kita didik dan kalau ketahuan tidak menjaga kebersihan, akan kita denda dan kita usir," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com