Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tender Ruas MRT Lebak Bulus-Senayan Sudah Ada Pemenangnya

Kompas.com - 24/09/2013, 07:25 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — PT Mass Rapid Transit (MRT) telah memutuskan dua pemenang tender konstruksi MRT layang ruas Lebak Bulus hingga Senayan. Dengan demikian, proses itu telah melengkapi proses lelang sebelumnya dan kini tinggal menyisakan dua paket konstruksi lagi.

Direktur Utama PT MRT Dono Bustami menjelaskan, dua konsorsium yang memenangi tender itu adalah konsorsium Tokyu-Wika dan konsorsium Obayashi-Shimizu-Pembangunan Jaya. Kini, PT MRT tengah melaksanakan negosiasi kontrak.

"Konsorsium Tokyu-WIKA memenangkan paket CP 101 dan CP 102, dan Obayashi-Shimizu-Jaya Konstruksi memenangkan paket CP 103," ujar Dono kepada wartawan, Senin (23/9/2013).

Dono menjelaskan, nilai kontrak paket CP 101 dan CP 102 ialah senilai 25 miliar yen, sedangkan nilai kontrak CP 103 sebesar 10 miliar yen. Adapun kontrak itu memiliki durasi 243 minggu.

Meski pemenang tender telah diumumkan, kata Dono, pembangunan konstruksi MRT layang baru akan dimulai empat hingga enam bulan yang akan datang. Konsorsium diberikan waktu untuk menyusun perencanaan, titik mana yang menjadi awal dimulai pembangunan megaproyek tersebut.

"Lelang ini bagian penting dalam pelaksanaan proyek dan sangat berkontribusi terhadap capaian kemajuan MRT. Dengan selesainya proses lelang untuk konstruksi layang ini, kami yakin MRT akan terwujud," tutur Dono.

Sebagai informasi, untuk pelaksanaan konstruksi proyek MRT Jakarta, terdapat delapan paket pekerjaan proyek MRT, yaitu:

1. Paket konstruksi layang (surface section) yang terdiri dari paket CP 101, CP 102, dan CP 103 (Lebak Bulus hingga Al Azhar).

2. Paket konstruksi bawah tanah (underground) yang terdiri dari paket CP 104, CP 105, dan CP 106 (Jalan Sisimangaraja hingga Bundaran Hotel Indonesia).

3. Paket railway system dan trackwork dan rolling stock (kereta) yang terdiri dari paket CP 107 dan CP 108 (Bundaran Hotel Indonesia hingga Dukuh Atas).

Untuk paket CP 104 dan 105, pemenangnya adalah Konsorsium SOWJ Joint Venture yang terdiri dari Shimizu, Obayashi, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. Sementara untuk paket Underground CP 106 dimenangkan oleh SMCC-HK Joint Operation yang terdiri dari Sumitomo Mitsui Construction Company dan PT Hutama Karya (Persero).

Untuk paket konstruksi bawah tanah (underground) saat ini masih ada dua paket lagi yang akan segera dilakukan tendernya. Konsultan tender PT MRT sedang melakukan pra-kualifikasi calon peserta tender. Proses penyerahan dokumen pra-kualifikasi tender telah dilakukan Oktober 2012 dan kini dokumen sedang dievaluasi.

Jokowi yakin tak ada penolakan

Paket MRT layang adalah paket yang pembangunannya ditentang oleh masyarakat. Mereka keberatan jika dibangun MRT layang, tempat usaha mereka menjadi sepi dan nilai jual lahan menjadi turun. Hal tersebut menjadi dasar penolakan pembangunan MRT.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Joko Widodo mengaku optimistis masyarakat yang berada di sekitar ruas MRT layang tersebut tak melakukan penolakan lagi. Menurutnya, seluruh anak buahnya, baik wali kota maupun stafnya, turun ke lapangan demi meyakinkan masyarakat.

"Ndak, ndak, ndak, ndak, saya yakin mereka mau. Orang demi kebaikan bersama kok," ujar Jokowi.

Oleh sebab itu, Joko yakin groundbreaking megaproyek yang rencananya akan dilakukan Oktober 2013 mendatang di Stasiun Dukuh Atas tersebut berjalan dengan lancar. Ia pun meminta agar masyarakat mendukung pembangunan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com