Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekayasa Lalu Lintas Tak Mempan, Tanjung Priok Tetap Macet

Kompas.com - 27/09/2013, 12:59 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya rekayasa lalu lintas di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, tidak berhasil mengurai kemacetan di tiga jalur utama menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Kemacetan parah justru terjadi akibat kondisi jalan yang kurang memadai.

Pantuan Kompas.com di tiga jalur utama menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (27/9/2013), penyempitan badan jalan akibat pembangunan jalan Tol Tanjung Priok mengakibatkan kepadatan volume kendaraan di jalur tersebut. Jalan-jalan didominasi truk kontainer dan bus yang mengular beberapa kilometer menjelang Simpang Jampea di Tanjung Priok. Dari arah barat, kendaraan berjalan kurang dari 10 kilometer per jam di Jalan Enggano. Situasi serupa terjadi di jalur utama dari arah selatan, yakni  Jalan Yos Sudarso. Demikian pula dari arah timur, yakni Jalan Jampea dan Jalan Cakung-Cilincing.

Sejumlah sopir bus tujuan Terminal Tanjung Priok menghindari jalur utama, antara lain lewat Jalan Bugis dan Swasembada. Sebagian lain memutar balik di Jalan Yos Sudarso sebelum sampai di Tanjung Priok. Bahkan ada beberapa sopir yang hanya menarik setengah jalur trayek, seperti dilakukan Amat, sopir KWK 09 jurusan Tanjung Priok-Kramat Jaya. Dari arah Kramat Jaya, Amat hanya menarik penumpang sebelum Jalan Raya Plumpang untuk menghindari Jalan Yos Sudarso.

"Kalau maksa ke Tanjung Priok, bisa dua jam di jalan, mending putar balik," ujar Amat kepada Kompas.com, Jumat, (27/9/2013).

Sementara itu, tidak terlihat angkutan umum KWK 09 di Terminal Tanjung Priok. Penumpang terpaksa menunggu kedatangan angkot tanpa kepastian. "Sudah setengah jam nunggu KWK-09 dari tadi enggak ada terus," ujar Dita (23), warga Walang Baru, Jakarta Utara, saat ditemui di Terminal Tanjung Priok.

Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara HS Budiyono mengatakan, penyempitan badan jalan akibat pembangunan Tol Tanjung Priok menghambat arus lalu lintas kendaraan. Lokasi proyek berada tepat di pertemuan tiga jalur utama dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok sehingga memperparah kemacetan.

Sebelumnya, pelaksana proyek dan kepolisian sudah menyiapkan skenario pengalihan arus lalu lintas guna mengantisipasi kemacetan. Seluruh kendaraan dari arah timur yang akan masuk Pelabuhan Tanjung Priok, misalnya, diarahkan memutar melalui Jalan Yos Sudarso dan Jalan Enggano. Adapun kendaraan dari pelabuhan ke selatan (Jalan Yos Sudarso) ataupun ke barat (Jalan Enggano dan Jalan RE Martadinata) harus memutar balik di Jalan Jampea dan Jalan Yos Sudarso.

"Justru skenario itu bisa memicu kemacetan parah. Selain lebar badan jalan yang kecil, jumlah celah putar sangat terbatas bagi kendaraan dengan panjang 12 meter," kata Budiyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com