Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum: Novi Amelia Trauma Difoto Telanjang di Penjara

Kompas.com - 28/09/2013, 21:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum Novi Amelia, terdakwa kasus kelalaian mengemudi, mengatakan bahwa Novi tertekan karena tuntutan hukuman penjara atas kasus tersebut. Novi mengaku mengalami trauma dengan kejadian di mana ia difoto dalam kondisi tak berbusana lengkap seusai kecelakaan itu.

Kuasa hukum Novi, Rangga Lukita Desnata, Sabtu (28/9/2013) mengatakan, Novi masih mengingat kejadian traumatis sesaat setelah mengalami kecelakaan di Jalan Hayam Wuruk, Tamansari, Jakarta Barat, pada Oktober 2012. Waktu itu, Novi yang mengendarai mobil Honda Jazz dengan hanya mengenakan pakaian dalam ditahan setelah ia menabrak sejumlah pejalan kaki di jalan tersebut.

Pekan lalu, Novi yang menjadi terdakwa dalam kasus kecelakaan tersebut dituntut 7 bulan penjara oleh jaksa penuntut umum dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Jumat (27/9/2013) petang kemarin, Novi kembali berperilaku tidak wajar di indekosnya di Karet Pedurenan, Kuningan, Jakarta Selatan. Novi berteriak, memecahkan kaca, dan melukai dirinya sendiri.

Saat dikunjungi oleh pengacaranya, Novi mengaku melakukan itu semua karena tertekan oleh tuntutan jaksa tersebut. Novi khawatir pengalaman pahit sewaktu di Mapolsek Taman Sari beberapa waktu lalu akan kembali terjadi bila dirinya divonis bersalah dan dipenjara. Waktu itu foto Novi saat tak berbusana lengkap dan dalam kondisi tidak sadar tersebar.

"Novi terus terbayang-bayang, bila di penjara nanti, kejadian yang sewaktu di Polsek Tamansari, di mana ada oknum yang potret dia sewaktu telanjangitu, bakal terjadi lagi. Kata Novi, dia takut itu terjadi, dia trauma," kata Rangga seusai membesuk Novi di Rumah Sakit Ketergantungan Obat Cibubur, Sabtu.

Menurut Rangga, Novi mengalami sejumlah luka pada kedua tangan dan kakinya akibat aksi sayatan dengan pecahan kaca meja di indekos. Namun, tim dokter RSKO Cibubur sudah menjahit luka sayatan itu.

"Tadi sudah bisa komunikasi, sudah bisa ngobrol-ngobrol. Tadi, kami datang sudah duduk-duduk. Ada dokter dan perawat yang menemaninya," kata Rangga.

Novi juga pernah menjalani rehabilitasi di RSKO selama dua pekan. Pada kejadian Juni 2013, dia berbuat hal tak wajar karena pengaruh halusinasi saat menumpang ojek di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com