Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Nama Korban Pelemparan Air Keras di Bus PPD

Kompas.com - 04/10/2013, 20:46 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com --Kapolres Metro Jakarta Timur Kombespol Mulyadi Kaharni mengatakan, penyelidikan sementara terkait penyiraman kepada belasan penumpang bus PPD 213 Kampung Melayu-Grogol dengan nopol B 7768 NP, Jumat (4/10/2013) diduga lima orang.

Menurutnya, pelaku mengenakan seragam olahraga salah satu sekolah di kawasan Jakarta Pusat.

"Salah satu dari mereka masuk ke bus. Kami masih memburu tersangkanya," kata Mulyadi kepada wartawan, Jumat (4/10/2013).

Mulyadi menjelaskan, berhasil naik ke atas bus, pelaku tersebut menyiramkan air keras ke arah pelajar lainnya. Namun, penumpang lainnya pun terkena sasaran. Setelah itu, pelaku langsung turun dan pergi.

"Saat ini Resmob Polres Metro Jaktim masih memburu mereka," katanya.

Diketahui, Jumat pagi, sekira pukul 06.45 WIB, belasan penumpang bus menjadi korban penyiraman air keras di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur.

Sebanyak 13 orang mengalami luka bakar di bagian wajah, lengan tangan, dada dan punggung. Ketiga belas korban saat ini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta Timur.

Berikut daftar 13 orang korban penyiraman air keras yakni:

1. Beta Virgin Silalahi
2. Galuh Pratiwi Anggraeni
3. Chandra Maya
4. Veronica Simanjuntak
5. Sari Kurniati
6. Retna Permata Sari
7. Dwi Nurcahyaning Sari
8. Andra Christy
9. Jodie Adisty
10. Tio Alfera (Pelajar)
11. Ahmad Fahriyanto Ali (Pelajar)
12. Tegar Didik Lesmana (Pelajar)
13. Ahmad Rusadi (Pelajar).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com