Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Tengkorak Manusia di Nusa Loka BSD

Kompas.com - 12/10/2013, 08:01 WIB

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com — Warga Kompleks Nusa Loka, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Jumat (11/10/2013) pagi, tiba-tiba gempar. Sesosok mayat yang sudah menjadi tengkorak ditemukan di sebuah rumah kosong di Blok L5, Sektor 14-4, perumahan tersebut.

Pagi itu, sekitar pukul 06.00, Antoni, warga setempat, hendak beraktivitas seperti biasa. Tiba-tiba saja, Oci (45) menggedor-gedor pintu pagarnya.

Oci merupakan tukang sapu yang biasa bekerja membersihkan jalan-jalan di lingkungan itu.

”Jam 06.00 pagi ibu-ibu tukang sapu gedor-gedor rumah, kayak panik gitu, katanya ada mayat,” kata Antoni, yang rumahnya persis di sebelah rumah tempat ditemukannya tengkorak manusia itu. Antoni dan Oci berteriak dan segera mendekati lokasi.

Penemuan mayat itu juga dilaporkan kepada warga setempat yang bekerja sebagai polisi. Tidak lama kemudian, polisi dari Polsek Serpong datang untuk mengidentifikasi mayat tersebut.

Rumah kosong

Mayat itu ditemukan di sebuah rumah yang menurut warga sekitar sudah bertahun-tahun tidak ditempati. Tidak heran jika kondisi rumah tersebut tidak terpelihara.

Gentengnya banyak yang pecah dan copot, plafon jebol di beberapa tempat, kaca jendela banyak yang pecah, pintu rumah bolong, dan kayu kerangka di sejumlah tempat terlihat lapuk.

Pagar rumah itu juga roboh. Semak belukar tumbuh di sekeliling rumah yang berada di ujung sebuah perempatan di tengah permukiman itu.

Di sebelah rumah itu ada rumah yang ditempati warga, hanya terpisah dinding. Di seberangnya, terpisah jalan selebar sekitar 3 meter, juga ada rumah warga yang masih dihuni. Rumah-rumah yang berada di sekeliling rumah itu memang terlihat sudah berpenghuni.

Menurut Antoni, Oci menemukan mayat yang belakangan diketahui berjenis kelamin perempuan itu saat hendak buang air kecil di rumah kosong tersebut.

”Katanya, saat hendak membuka pintu kamar mandi susah, ada yang mengganjal. Ternyata ada kaki orang terus panik dan langsung memanggil-manggil warga,” kata Antoni.

Tak lama kemudian, petugas keamanan kompleks dan warga sekitar yang kaget memenuhi lokasi itu. Warga yang tinggal di kompleks perumahan itu bingung dan tak habis pikir mengapa bisa ada mayat hingga membusuk dan tinggal tulang belulang di tengah permukiman mereka. Pasalnya, mereka selama ini tidak pernah mencium bau busuk seperti lazimnya saat ada bangkai.

"Tidak tercium bau busuk sama sekali, padahal saya tinggal di samping rumah persis. Tidurnya juga nempel di dinding ini," kata Antoni sambil menunjuk rumah tempat ditemukannya tengkorak itu.

Hal yang sama diungkapkan Arif, warga yang tinggal beberapa rumah dari tempat penemuan mayat itu. Ia setiap hari pasti lewat di depan rumah itu, tetapi sama sekali tidak pernah mencium bau busuk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com