Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok, "Groundbreaking" Monorel Jakarta

Kompas.com - 15/10/2013, 14:49 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah megaproyek transportasi massal berbasis rel, mass rapid transit (MRT), mulai dikerjakan pada 10 Oktober 2013 lalu, pada 16 Oktober 2013 besok giliran megaproyek monorel yang akan dimulai pembangunannya.

Direktur Teknis PT JM Bovanantoo mengatakan, rencananya PT Jakarta Monorel (JM) akan melaksanakan groundbreaking atau pemancangan tiang pertama di Jalan Setiabudi Utara, Kuningan, Jakarta Selatan.

"Insya Allah, besok groundbreaking di Jalan Setiabudi Utara, sebelah Tugu 66," kata Bovanantoo kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (15/10/2013).

Seremoni groundbreaking akan dibuka secara resmi oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada pukul 09.00 WIB. Pengerjaan fisik yang akan dilakukan di Jalan Setiabudi Utara tersebut adalah pekerjaan fondasi untuk pear kolom lanjutan.

Dilanjutkan dengan penanaman tiang baru yang akan diuji kekuatannya bersama-sama dengan tiang lama. PT JM akan melakukan pengujian tiang baru dan tiang lama karena memiliki perbedaan kriteria.

"Kami membutuhkan tiang baru yang banyak. Karena dari 11 kilometer jalur green line, per 24 meter akan ditanam tiang. Sedangkan tiang lama hanya dua persen saja," ujarnya.

Untuk membangun proyek monorel Jakarta, PT JM telah menggandeng kontraktor China, yakni China Communications Construction Company Ltd (CCCC). Selain itu, mereka juga sekaligus akan membangun pabrik perakitan dan stasiun monorel.

Dibutuhkan waktu sekitar tiga tahun untuk merampungkan pembangunan jalur green line. Konstruksi jalur itu menelan biaya sekitar 1,5 miliar dollar AS atau senilai Rp 15 triliun-Rp 16 triliun.

Seperti diketahui, PT JM akan menggunakan konsep yang telah dikaji sejak lima tahun lalu. Rute yang diajukan pada jalur green line yaitu rute Semanggi-Casablanca-Kuningan-Sudirman-Karet-Semanggi.

Untuk mengantisipasi kemacetan sebagai dampak pembangunan megaproyek tersebut, kata Bovanantoo, PT JM sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI. "Kami sudah melakukan koordinasi dengan Dishub DKI untuk mengantisipasi kemacetan. Kita lakukan pengerjaan fisik di malam hari," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com