Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direksi dan Karyawan Berseteru, RS Sumber Waras Dijaga Ketat

Kompas.com - 20/10/2013, 16:30 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Penjagaan ketat tampak dilakukan oleh beberapa petugas di depan pintu masuk Rumah Sakit Sumber Waras, Jalan Kyai Tapa, Grogol, Jakarta Barat. Setiap orang yang datang ke rumah sakit tersebut diperiksa dengan detil.

Saat Kompas.com berkunjung ke rumah sakit tersebut, Minggu (20/10/2013), terlihat suasana yang sepi. Ditambah dengan kondisi sebagian bangunan yang tidak terawat, suasana rumah sakit itu lengang.

"Sejak jam lima pagi, Pak Abraham (Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Sumber Waras) melakukan sabotase menolak pasien yang mau masuk enggak pada boleh masuk," ujar seorang suster yang enggan disebut namanya.

Namun, Abraham Tedjanegara, membantah hal tersebut. Dia menegaskan pihak manajemen rumah sakit tidak pernah menolak pasien yang datang berobat. Pasien yang memerlukan pertolongan tetap menjadi prioritas utama RS. Bahkan, menurutnya, rawat inap terhadap pasien selama ini berjalan baik.

Mengenai penjagaan yang ketat pihaknya berdalih karena tingginya tingkat pencurian di RS tersebut. "Tingkat pencurian di sini tinggi, kita sudah seringkali bikin surat laporan ke kepolisian," ujar Abraham.

RS Sumber Waras saat ini sedang menghadapi masalah internal antara pihak direksi dan karyawan. Dimulai sejak Desember 2012 lalu, saat sekelompok karyawan berkeinginan membentuk serikat pekerja, selain serikat pekerja tingkat perusahaan. Namun keinginan itu tidak mendapat tanggapan positif dari direksi.

Sejak saat itu, karyawan kerap melakukan aksi unjuk rasa, menuntut janji pihak RS untyk memberikan upah tambahan Rp 200.000 per bulan. Janji itu sempat dilontarkan oleh Direktur RS Jan Djukardi, mulai Juli 2013. Namun, janji itu tidak pernah terwujud.

Buntut dari aksi itu, delapan pegawai RS terkena PHK. Surat pemecatan itu ditandatangani oleh Direktur RS Jan Djukardi, dengan alasan karyawan bersangkutan telah melakukan beberapa pelanggaran, seperti mogok kerja yang tidak sah, masuk kerja terlambat, dan pulang sebelum waktunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com