Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Buat Buruh, Rp 50.000 Juga Sangat Berarti

Kompas.com - 28/10/2013, 12:53 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Dewan Pengupahan DKI Jakarta menetapkan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) 2014 sebesar Rp 2.299.860,33. Angka itu naik sedikit dari angka KHL 2013, sebesar Rp 1.978.789. Kenaikan angka yang tidak terpaut besar itu, menurut pandangan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, sudah sangat berarti bagi para buruh.

"Buat buruh, angka itu berarti sekali. Buat buruh, Rp 50.000 juga sangat berarti," kata Basuki di Monas, Jakarta, Senin (28/10/2013).

Hal itu yang harus diperhatikan oleh semua stakeholders atau pemangku kebijakan. Jangan sampai, kata dia, daya saing usaha di Jakarta jatuh akibat ketidakseimbangan antara buruh dan perusahaan. Tugas Pemprov DKI hanyalah menyediakan transportasi murah, perumahan murah berbentuk rusunawa, dan harga sembako yang terkontrol murah.

Selain itu, DKI juga akan memberikan jaminan kesehatan melalui Kartu Jakarta Sehat dan jaminan pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar. Apabila Pemprov DKI tidak membantu permasalahan upah tersebut, maka dunia usaha akan ambruk dan mengakibatkan banyaknya angka pengangguran.

Mantan Bupati Belitung Timur itu mengungkapkan, beberapa waktu lalu, sempat ada pengusaha yang mengeluhkan tak bisa membayarkan upah kepada buruh akibat nilai KHL DKI yang tinggi. Mendengar hal itu, Basuki menjawab dan memberi solusi kalau perusahaan itu sudah sebaiknya pindah ke kota yang lebih rendah menerapkan KHL.

"Kita kasih bus murah, perumahan, KJS, KJP, itu juga dalam rangka membantu KHL-nya rendah. Itulah bagaimana pemerintah, buruh, dan swasta bekerja sama," kata Basuki.

Sebelumnya, sidang penetapan angka KHL 2014 yang berlangsung akhir pekan lalu dihadiri oleh tiga unsur, yakni pengusaha, dewan pengupahan, dan serikat pekerja, berlangsung alot serta diwarnai aksi walk out dari unsur serikat pekerja. Dewan Pengupahan DKI pun sepakat menetapkan kebutuhan hidup layak untuk buruh sebesar Rp 2.229.860,33.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com