Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Dekat Waduk Bujana Tirta Keluhkan Nyamuk dan Saluran Tersumbat

Kompas.com - 05/11/2013, 22:30 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga di sekitar Waduk Bujana Tirta, Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, kerap mengeluhkan masalah sampah dan bau tak sedap dari sampah di waduk tersebut. Warga juga kesal akan banyaknya nyamuk dari air waduk yang kotor serta gorong-gorong yang tersumbat.

Siti Mariam (40), warga RT 03 RW 15, Pisangan Timur, mengatakan, sudah lama tidak ada pembersihan sampah di waduk tersebut. Menurutnya, warga sudah sering melapor di Kelurahan Pisangan Timur terkait masalah tersebut, tetapi jarang ditanggapi.

"Kadang sampai 6 bulan lebih baru dibersihkan. Di sini sering banjir, bau juga, sama nyamuk," kata Siti saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Selasa (5/11/2013).

KOMPAS.com/ROBERTUS BELARMINUS Pekerja membersihkan sampah di ujung pintu air Waduk Bujana Tirta, Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (5/11/2013).

Siti mengatakan, sampah di waduk tersebut seakan tidak pernah habis. Kotoran datang dari saluran air di jalur depan dan masuk ke waduk. Warga terkadang harus turun langsung untuk membersihkan sampah di sekitar pintu air, yang berhadapan langsung dengan pemukiman kompleks Bea dan Cukai tersebut.

Siti mengatakan, baru hari ini ada pembersihan sampah oleh petugas kebersihandi kawasan waduk. ia berharap, dengan pembersihan rutin, sampah di sana bisa teratasi. "Penginnya bersih dari sampah, paling tidak pembersihan itu secara berkelanjutan," ujar Siti.

Sementara itu, Adnan (32), warga RT 09 RW 19, mengatakan, air yang keluar dari pintu air waduk masuk melalui dua gorong-gorong kecil di bawah pemukiman warga. Gorong-gorong tersebut tidak dapat berfungsi maksimal apabila air bervolume besar, seperti saat banjir.

"Enggak bisa masuk ke (gorong-gorong) situ airnya. Ada rumah juga di atasnya. Air langsung ke arah sana (pemukiman warga)," ujar Adnan.

Adnan berharap ada pengerukan sampah di kawasan waduk. Selain dapat menghilangkan bau tak sedap kerap, pembersihan sampah diyakini dapat mengurangi populasi nyamuk di sana.

Waduk Bujana merupakan salah satu dari 12 waduk yang akan dinormalisasi sebelum tiba musim hujan pada akhir tahun ini. Normalisasi dilakukan untuk mengembalikan fungsi waduk sebagai wadah tempat penampungan air.

Kondisi Waduk Bujana Tirta saat ini jauh dari kondisi layak sebagai tempat penampungan air. Banyak sampah rumah tangga yang mengalir masuk di waduk tersebut dan mengotori hampir seluruh permukaannya. Sampah plastik, botol minuman air mineral, styrofoam, dan jenis lain menutupi permukaan waduk. Bau tak sedap menusuk hidung di sekitar waduk seluas sekitar 1,60 hektar tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com