Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Kian Macet, Jokowi Tuding Jumlah Kendaraan Jadi Biang Kerok

Kompas.com - 14/11/2013, 17:37 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membenarkan bahwa belakangan ini Ibu Kota semakin macet. Dia pun menuding meledaknya jumlah kendaraan roda empat serta roda dua menjadi biang kerok kemacetan di Jakarta, belakangan.

Data yang dihimpun Jokowi dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta periode Januari-Oktober 2013, total jumlah kendaraan di DKI mencapai 1,2 juta dengan pembagian 273.000 kendaraan roda empat dan 944 kendaraan roda dua. Jumlah itu sangat tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Coba bayangkan jumlah itu numpuk di Jakarta. Saya keluarkan data ini supaya masyarakat tahu, kemacetan di kita (Jakarta) yang saat ini gara-gara jumlah kendaraan tambah berjuta-juta," ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta, Kamis (14/11/2013) siang.

Jokowi melanjutkan, biang kerok kemacetan itu pun diperparah dengan tiga persoalan lainnya  di lapangan. Pertama, karena ada genangan di jalan-jalan. Kedua, banyaknya pengendara roda dua yang berteduh di bawah jembatan. Yang ketiga, tidak adanya petugas polisi atau dinas perhubungan saat kemacetan melanda.

Soal jumlah kendaraan, Jokowi mengaku tengah merancang penerapan pajak progresif tinggi bagi pemilik kendaraan roda dua atau roda empat. Pihaknya masih menghitungnya untuk kemudian diserahkan kepada DPRD DKI Jakarta untuk dibahas dan disahkan.

Untuk pengadaan transportasi massal agar pengguna kendaraan bermotor pindah haluan masih dalam proses. Mass rapid transit (MRT) dan monorel dalam tahap pembangunan.

Pengadaan ribuan bus sedang dan bus transjakarta pun baru datang pada akhir 2013 dan baru dapat dioperasionalkan 2014 mendatang. "Soal permintaan pajak nol persen bagi transportasi massal itu belum mendapat jawaban dari Kementerian Keuangan," ujarnya.

Kendati demikian, pengadaan transportasi DKI tetap berjalan. Untuk tiga persoalan lapangan, Jokowi melanjutkan, pihaknya telah mengidentifikasi masalah. Ia pun telah memerintahkan wali kota, dinas perhubungan, dan dinas pekerjaan umum untuk segera menyelesaikan persoalan teknis di lapangan secepat mungkin. Dia berharap kemacetan di Jakarta perlahan-lahan dapat terurai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com