Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar Kembali Bajak Bus, Basuki Kian Kesal

Kompas.com - 19/11/2013, 19:29 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 21 pelajar SMP di Jakarta Pusat membajak bus Mayasari Bhakti 9A jurusan Bekasi Timur-Pasar Baru di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2013) sore kemarin.

Mendengar peristiwa tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali kesal dan naik pitam. Ia meminta Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto untuk selalu tegas menangani kenakalan remaja dengan sanksi sekolah yang berlaku.

"Ya, kita enggak mungkin kriminalkan anak smp, penjara bisa penuh," tegas Basuki, di Balaikota Jakarta, Selasa (19/11/2013).

Sanksi yang dapat diganjar kepada para pelajar pembajak bus dapat berupa tinggal kelas, dipindahkan sekolah ke sekolah lain, dan sebagainya.

Belajar dari peristiwa pembajakan bus oleh siswa SMA Negeri 46, para orangtua murid protes kepada Dinas Pendidikan karena anak-anak mereka telah dipindah ke sekolah lain. Padahal, sanksi itu merupakan sanksi setimpal yang diberikan. Namun, apabila para pelajar masih melakukan tawuran maupun aksi kriminalitas lainnya, maka sanksi terberat adalah tinggal kelas.

Apabila masih terus terulang, maka peserta didik akan dikembalikan kepada orangtua. "Tapi kalau orangtua masih protes juga, Anda yang paksa kami kan? Kalau anak Anda dipenjarakan, Anda tidak mau kan? Ya sudah kalau begitu ikuti aturan sekolah. Kalau masih tidak mau ikuti aturan sekolah, jangan sekolah di sekolah kami," tegas Basuki.

Menurut Basuki, peran guru sangat besar untuk dapat meminimalisir kenakalan remaja. Jangan sampai para guru tidak mengetahui kalau peserta didik mereka melakukan kenakalan remaja. Wali kelas harus dapat mengetahui mana saja peserta didik, dari yang tukang tidur hingga yang suka mengganggu siswa lainnya.

"Minimal guru itu bisa mendeteksi awal. Tapi, bisa saja siswa itu terlalu 'kreatif' juga sih," ujarnya.

Sebelumnya, 21 pelajar SMP swasta di Jakarta Pusat membajak bus Mayasari Bhakti 9A jurusan Bekasi Timur-Pasar Baru di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2013) sore. Aksi mereka terburu digagalkan anggota Polsektro Senen. Mereka diduga hendak tawuran dengan pelajar lain. Di dalam bus tersebut ditemukan dua celurit, satu tas berisi batu, dan 15 busur anak panah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gagap Teknologi, Orangtua Calon Siswa Keluhkan PPDB Online Jakarta

Gagap Teknologi, Orangtua Calon Siswa Keluhkan PPDB Online Jakarta

Megapolitan
Dishub Jakpus Arahkan Bus Wisata Parkir di Lapangan Banteng agar Tak Kena Ketok Pungli Parkir Liar

Dishub Jakpus Arahkan Bus Wisata Parkir di Lapangan Banteng agar Tak Kena Ketok Pungli Parkir Liar

Megapolitan
Permintaan Siswi SMK Lingga Kencana Sebelum Kecelakaan: Ingin Ulang Tahunnya Dirayakan

Permintaan Siswi SMK Lingga Kencana Sebelum Kecelakaan: Ingin Ulang Tahunnya Dirayakan

Megapolitan
Atasi Permasalahan Stunting, Dharma Wanita PAM Jaya Raih Penghargaan dari Wali Kota Jakarta Pusat

Atasi Permasalahan Stunting, Dharma Wanita PAM Jaya Raih Penghargaan dari Wali Kota Jakarta Pusat

Megapolitan
Terkait Permasalahan Judi Online, Heru Budi : Ini Prioritas untuk Ditangani Serius

Terkait Permasalahan Judi Online, Heru Budi : Ini Prioritas untuk Ditangani Serius

Megapolitan
Polisi Tangkap Ketua Panitia Konser Lentera Festival yang Diduga Gelapkan Uang Tiket

Polisi Tangkap Ketua Panitia Konser Lentera Festival yang Diduga Gelapkan Uang Tiket

Megapolitan
Diusung Jadi Cagub Pilkada Jakarta, Anies: Terima Kasih PKS, Kita Berjuang Sama-sama

Diusung Jadi Cagub Pilkada Jakarta, Anies: Terima Kasih PKS, Kita Berjuang Sama-sama

Megapolitan
Akibat Bakar Pakaian Istrinya, AS Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Kebakaran di Jalan Semeru Raya

Akibat Bakar Pakaian Istrinya, AS Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Kebakaran di Jalan Semeru Raya

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Sebelumnya Pamit Mau Mengaji

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Sebelumnya Pamit Mau Mengaji

Megapolitan
Dugaan Pungli Oknum Ormas di Samping RPTRA Kalijodo, Minta Pengendara Motor dan Mobil Bayar untuk Melintas

Dugaan Pungli Oknum Ormas di Samping RPTRA Kalijodo, Minta Pengendara Motor dan Mobil Bayar untuk Melintas

Megapolitan
Imam Budi Hartono Besuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Berdoa dan Beri Santunan

Imam Budi Hartono Besuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Berdoa dan Beri Santunan

Megapolitan
Tangkap Paman dan Kakek, Kini Polisi Periksa Nenek Berkait Pencabulan 2 Cucunya di Depok

Tangkap Paman dan Kakek, Kini Polisi Periksa Nenek Berkait Pencabulan 2 Cucunya di Depok

Megapolitan
Kakak Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok: Terima Kasih kepada Pihak yang Bantu Pengobatan Suci

Kakak Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok: Terima Kasih kepada Pihak yang Bantu Pengobatan Suci

Megapolitan
Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com