Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Dituding Jadi Pembangkang Perda

Kompas.com - 27/11/2013, 08:08 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana penggunaan bus transjakarta dengan menggunakan bahan bakar solar bukan bahan bakar gas (BBG) menuai pro dan kontra dari aktivis lingkungan hidup. Direktur Eksekutif Komisi Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Safrudin menyebut Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebagai pembangkang peraturan daerah (perda).

Sebab, penggunaan BBG pada transportasi massal ataupun bus transjakarta telah diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 141 Tahun 2007 tentang Penggunaan BBG untuk Angkutan Umum dan Kendaraan Operasional Pemerintah Daerah, serta Perda Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, bahwa semua kendaraan umum harus menggunakan bahan bakar gas.

"Wagub bisa jadi pelopor pembangkangan perda. Mau dibeli APBD atau CSR, harus BBG. Karena, di perda tidak disebutkan beli atau dikasih, tapi setiap angkutan umum harus pakai BBG," tegas pria yang akrab disapa Puput itu kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (26/11/2013).

Penggunaan solar sebagai bahan bakar bus transjakarta, menurut Puput, telah melanggar Perda Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian dan Pencemaran Udara. Apalagi, kadar sulfur atau belerang pada solar di Indonesia masih bernilai 2.000 part per million (ppm) dan menghasilkan partikel debu sangat tinggi. Partikel debu itu menyebabkan pencemaran udara yang luar biasa.

Walaupun nantinya bus transjakarta diesel itu telah berstandar Euro 3 atau Euro 4, kata dia, tidak menjamin emisinya menjadi ramah lingkungan. Sebab, BBM solar untuk diesel standar Euro 4 belum tersedia di Indonesia. Saat ini, kata dia, teknologi kendaraan di Indonesia menggunakan Standar Euro 2.

"Kalaupun bus dipaksakan pakai Shell Diesel, Pertamina Dex, atau Total, umur mesinnya hanya sampai tiga bulan," kata Puput.

Bus transjakarta berbahan bakar solar itu merupakan sumbangan dari hasil tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR). Sejumlah bus transjakarta bantuan CSR itu tidak berbahan bakar gas (BBG), tetapi berbahan bakar solar.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, bus-bus itu akan datang pada 2014 mendatang. Saat ini, menurut Basuki, diesel sudah banyak yang ramah lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com