Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda Pengangguran Tertangkap Basah Curi Kotak Amal di Masjid

Kompas.com - 13/12/2013, 13:37 WIB
Andy Riza Hidayat

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rahman (22), pemuda pengangguran asal Petamburan, Jakarta Pusat, nekat mencuri sebuah kotak amal di sebuah masjid tak jauh dari Stasiun Palmerah, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Aksinya tepergok sejumlah jemaah, yang telah memperhatikan gerak-gerik lelaki itu.

Kejadian itu berlangsung ketika jemaah shalat Jumat masih memanjatkan doanya. Rahman diam-diam memasukkan kotak amal ke dalam tasnya. Jemaah sudah melihat gerak-geriknya, tetapi Rahman masih percaya diri dan terus melanjutkan aksinya.

Dengan gerak cepat, Rahman segera meninggalkan tempat shalat. Dia mengambil sepatu di teras masjid. Tanpa memakainya lebih dulu, Rahman mempercepat langkah menuju sepeda motor Honda Beat B 3080 TGH yang dikendarainya. Sebelum meninggalkan tempat itu, beberapa orang yang memperhatikan aksinya pun berteriak. "Hei, hei, berhenti! Kamu bawa apa itu?" teriak warga.

Rahman keder, mukanya pucat. Sebagian orang langsung memitingnya dan berusaha melayangkan pukulan, tetapi tidak sampai kena kepalanya. Massa makin banyak, untungnya sebagian orang melerai dan mencegah terjadinya penghakiman.

Rahman dibawa ke kantor pengelola masjid, diinterogasi, dan tasnya digeledah. Kotak amal warna coklat akhirnya diamankan sebagai barang bukti. Rahman pun tidak bisa mengelak. "Saya khilaf, saya malu jadi pengemis. Saya butuh uang, istri saya hamil empat bulan," kata Rahman ketakutan, Jumat (13/12/2013).

Dia menunduk, menerima omelan, cacian, dan nasihat banyak orang. Sebagian orang masih geram dan berusaha memukulnya.

Sebelum mengambil kotak amal, Rahman ikut shalat di lantai dasar masjid yang berada 100 meter dari Stasiun Palmerah. Adapun kotak amal yang diambil Rahman ada di lantai tersebut.

"Saya ada di sampingnya, dari tadi saya perhatikan. Saya kaget, dia berani memasukkan kotak amal ke tas," kata Untung (43), karyawan swasta yang shalat di masjid itu. Untung terus memperhatikan dan berhasil mencegah Rahman kabur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com