JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah meledak tiga kali disertai semburan api, bus Bianglala 44 jurusan Ciledug-Senen bernomor polisi B 7012 IW terbakar habis, Senin (16/12/2013) pagi. Peristiwa itu terjadi di depan pintu masuk Hotel Indonesia Kempinski, Tanah Abang, Jakarta Pusat, sekitar pukul 09.30 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Seorang penumpang bus, Suharto (64), mengatakan, muncul kepulan asap hitam yang cukup banyak saat penumpang disuruh turun oleh kernet bus bernama Tukino (53). Sekitar 15 menit kemudian, terjadi sebuah ledakan disertai kobaran api yang sangat besar.
"Sekitar pukul 09.15 WIB, para penumpang disuruh turun di depan Hotel Kempinski. Para penumpang keluar dengan tenang, tapi memang kumpulan asap hitam sudah banyak sekali dari bagian belakang bus," kata Suharto, warga Ciledug, Tangerang, kepada wartawan di sekitar kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Senin.
Menurut Suharto, saat melintas di daerah Karet, Jakarta Pusat, bau gas sudah tercium di dalam bus. Tak pelak, para penumpang langsung memberitahukan hal itu kepada kernet dan sopir bus, Didi Rohbadi (37). Saat itu Suharto duduk di kursi kedua dari sopir. Setelah memberitahukan hal itu kepada sopir, para penumpang meminta turun karena khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Udah gitu setelah di depan Hotel Kempinski, penumpang diturunkan, dan sopir mencoba mencabut aki, takut terjadi korsleting listrik," kata Suharto.
Setelah sopir mencabut kabel aki, Suharto mengatakan, tiba-tiba terdengar bunyi ledakan disertai api yang langsung membara di bus itu. Api terlihat begitu besar.
Petugas pemadam kebakaran baru datang 15 menit kemudian. Empat mobil pemadam kebakaran diterjunkan untuk menjinakkan api yang berkobar di bus itu. Tidak sampai 30 menit, api bisa dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran.
Kejadian tersebut menarik perhatian pengendara yang melintas di kawasan Bundaran Hotel Indonesia. Mereka memperlambat laju kendaraan sehingga arus lalu lintas dari arah Sudirman menuju MH Thamrin mengalami kemacetan.
Sopir bus Bianglala 44 mengatakan, tiga ledakan dari bus itu timbul karena freon yang meledak akibat hubungan pendek arus listrik. Padahal, pada malam sebelumnya, Minggu (15/12/2013), AC di bus itu baru saja diperbaiki karena kurang dingin.
"Ledakan itu dari gas freon dari AC. Soalnya bus ini kan pakai solar dan bukan pakai gas. Mungkin ada kesalahan saat memperbaiki AC semalam," kata Rohbadi di pos polisi Polsubsektor MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.