Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalanan Berlubang di Plumpang Bahayakan Pengendara Motor

Kompas.com - 18/12/2013, 11:20 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lubang di Jalan Raya Plumpang Semper, tepatnya di depan kantor Suku Dinas Kerja dan Transmigrasi Jakarta Utara, dikeluhkan para pengendara roda dua sejak sebulan lalu. Lubang di jalan selebar sekitar 6 meter itu seringkali membahayakan para pengendara kendaraan roda dua.

Pantauan Kompas.com, terdapat empat lubang yang masing-masing diameter antara 0,5 sampai 1 meter dengan kedalamaan antara 15 - 20 cm. Selain itu, di lajur menuju Simpang Lima Semper, berjarak lima meter dari lokasi lubang, juga terdapat sebuah cekungan jalan dengan lebar satu meter dan pajang tiga meter yang pada titik terdalam mencapai 20 cm.

Selain itu, sistem penerangan jalan di sekitar lokasi tidak mencukupi. Saat malam, banyak pengendara yang kurang konsentrasi atau tidak mengenal jalan, terjatuh. Bahkan, menurut warga sekitar, setiap malam, ada empat motor yang terjatuh karena lubang tersebut.

"Seperti semalam, sekitar jam 21.00, ada pemotor yang jatuh. Dia mungkin tidak tahu jalan di sini berlubang, begitu dekat dia coba ngerem tapi jadinya malah terpeleset dan jatuh," ujar Yudi (18), penjual rokok di dekat lokasi, Rabu (18/12/2013).

Menurut Yudi, bila jalan rusak tersebut terus didiamkan, kemungkinan bisa terjadi kecelakaan yang fatal. Ia berharap, jalan yang sudah berlubang sejak sebulan lalu itu bisa segera di perbaiki.

Tri (22), salah seorang pengendara motor yang kerap melintas di jalan itu, mengaku hampir terjatuh saat melintas di jalan tersebut. Warga Kelurahan Cipinang Muara, Jatinegara tersebut, kaget mendapati lubang dan sempat oleng.

"Saya enggak lihat karena terhalang mobil. Begitu saya mau menghindar malah hampir terjatuh, kalau bisa segera diperbaiki," harapnya.

Saat dikonfirmasi, Kepala Suku Dinas PU Jalan Jakarta Utara Monang Ritonga mengatakan, pihaknya sudah berkali-kali memperbaiki lokasi jalan tersebut. Terakhir bahkan sekitar satu bulan lalu diperbaiki.

"Mungkin karena faktor hujan sehingga pengaspalan yang dilakukan mengelupas dan jadi lubang. Nanti Januari akan kita perbaiki lagi, karena saat ini kita masih fokus perbaiki jalan kampung," ujarnya.

Monang menduga, di lokasi lubang, ada semacam sumber air sehingga menyebabkan jalan rentan berlubang. Nantinya, lubang tersebut akan ditutup dengan beton, dengan cara memotong bagian tertentu dari jalan.

"Rencana akan kita potong dahulu seluas 6x6 meter. Nanti kita akan lihat penyebabnya, kalau memang ada sumber air akan kita sumbat baru akan kita tutup dengan lempengan beton," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com