JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto menyatakan siap menerima segala sanksi, termasuk dicopot dari jabatannya, jika terbukti terlibat di dalam kecurangan sistematis lelang jabatan kepala sekolah.
"Saya siap menerima kebijakan. Apa pun keputusan atasan saya, pasti itu terbaik," kata Taufk di Balaikota Jakarta, Rabu (18/12/2013).
Kendati demikian, secara tegas Taufik membantah tudingan bahwa Dinas Pendidikan DKI terlibat dalam kecurangan lelang jabatan itu. Taufik membenarkan bahwa sejumlah kepala sekolah dan wakil kepala sekolah mengadakan pertemuan untuk belajar bersama-sama sebelum tes lelang jabatan dilakukan. Namun, Taufik menampik bahwa hal tersebut inisiatif Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Menurut Taufik, belajar bersama itu inisiatif para kepsek itu sendiri.
"Namun, spesifik soal materi, saya enggak tahu materinya apa. Malah jangan-jangan kalau diuji, bisa-bisa enggak lulus," ujar dia.
Menanggapi tudingan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), yang mengadukan dugaan kecurangan proses lelang jabatan itu, Taufik menyerahkan kasus itu ke tim investigasi yang dibentuk gubernur dan wakil gubernur. Ia berharap tim bekerja sebaik mungkin mendapatkan fakta jelas.
FSGI melaporkan temuan dugaan kecurangan lelang jabatan kepsek kepada Jokowi, Senin (16/12/2013) pagi. Menurut FSGI, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada ujian lelang jabatan kepsek diduga telah dikeluarkan terlebih dahulu untuk kepsek definitif sehingga dianggap tak adil bagi peserta lain dalam ujian lelang jabatan itu.
"Tes bidang ini mirip soalnya dengan tes diklat kepsek. Para kepsek definitif jelas lebih unggul karena sudah menjadi kepsek beberapa tahun. Artinya, kompetisi ini tidak seimbang," ujar Retno Listiarti selaku Sekjen FSGI dalam siaran persnya, Senin pagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.