Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua BPK RI Puji Keberanian Jokowi-Basuki

Kompas.com - 24/12/2013, 17:08 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala BPK RI Hadi Purnomo memuji keberanian Pemprov DKI Jakarta yang "menantang" BPK RI untuk mengawasi kas Pemprov DKI Jakarta yang dikelola Bank DKI. Menurutnya, ini pertama kalinya ada provinsi malah mempersilakan BPK untuk mengaudit.

"Ini yang pertama kali di Indonesia, pemerintah daerahnya bilang ke kita silakan periksa kita, silakan akses kas kita any time, real time. Mudah-mudahan dicontoh oleh daerah lainnya," kata Hadi, Selasa (24/12/2013).

Hadi mengatakan, selama ini pihaknya kesulitan mengaudit keluar masuk kas di Pemprov DKI Jakarta lantaran sistemnya yang masih manual. Dengan sistem audit baru, proses audit akan lebih cepat diselesaikan dan ditindaklanjuti. Tak hanya itu, kredibilitas satuan kerja perangkat daerah jauh lebih kredibel dan otomatis meningkatkan pendapatan daerah.

Kepala BPK Provinsi DKI Jakarta Blucer Rajagukguk menjelaskan, ruang lingkup kerja sama itu meliputi pelaksanaan akses data transaksi rekening Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara online pada Bank DKI dalam rangka pemeriksaan pengelolaan sekaligus tanggung jawab keuangan negara yang efisien dan transparan.

"Kalau sistem lama, alurnya dari Bank DKI ke Pemprov DKI, baru ke auditor BPK. Ini butuh waktu lama dan sumber daya manusia yang banyak. Tapi, kalau e-audit financial tracking ini, transaksi di Bank DKI bisa langsung diakses BPK serta gubernur," tuturnya.

Blucer menjelaskan, dengan sistem online tersebut, auditor dan gubernur bisa melihat apakah uang yang ditransfer ke kas sama dengan jumlah yang seharusnya ditransfer. Menurutnya, proses inilah yang sebelumnya menjadi peluang tindak korupsi.

Jika uang yang seharusnya masuk dengan yang telah masuk kas tidak sesuai, BPK RI langsung melakukan antisipasi korupsi dini.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengapresiasi positif atas kerja sama tersebut. Menurutnya, pegawai negeri sipil (PNS) di Pemprov DKI Jakarta harus memiliki budaya disiplin, terutama soal transparansi anggaran.

"Orang kerja itu harus merasa diawasi supaya kerjanya baik. Nah, sistem ini mengawasi kas kita," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Megapolitan
Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Megapolitan
Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Megapolitan
Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Kuasa Hukum Bantah Pegi Pakai Nama Samaran “Robi’ dan “Perong”

Megapolitan
Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton 'Baku Hantam Championship'

Kaesang Pangarep dan Istrinya ke Tangerang, Nonton "Baku Hantam Championship"

Megapolitan
Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com