Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta BPKP dan BPK DKI Audit CSR

Kompas.com - 05/11/2013, 19:54 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi DKI Jakarta untuk mengaudit sejumlah program tanggung jawab sosial atau CSR oleh sejumlah perusahaan.

"Itu kita yang minta mengaudit semua CSR di rusunawa, taman, dan lain-lainnya," kata Jokowi di Balai Kesehatan Hewan, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (5/11/2013) siang.

Jokowi mengatakan, permintaan tersebut merupakan bentuk komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhadap transparansi dana hasil tanggung jawab sosial perusahaan pada targetnya. Selain itu, permintaan itu merupakan bentuk pemenuhan janjinya beberapa waktu lalu untuk mengumumkan penggunaan CSR di Jakarta.

"Supaya tahu semua di Rusun Marunda CSR-nya ini, lemari berapa dapatnya berapa, televisinya sudah keterima belum, di taman kota ditaruh ini, sudah ada semua atau belum," ujarnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala BPK Provinsi DKI Jakarta Blucer Rajagukguk mengatakan belum mendapatkan surat resmi terkait permintaan audit CSR tersebut. Namun, dengan senang hati, dia serta jajaran auditornya akan melakukan permintaan tersebut.

Blucer mengatakan, audit CSR berbeda dari audit laporan keuangan. Audit laporan keuangan lebih menilik pada potensi kerugian negara. Namun, audit CSR dilakukan untuk memastikan bahwa proses CSR itu telah dilaksanakan dengan baik serta hasilnya telah diterima oleh target CSR atau tidak.

"Ada dua pendekatan dalam audit CSR. Pertama, memahami berapa besar CSR, apa saja. Kemudian kita cek dengan penyalurannya, sesuai ketentuan atau tidak. Kedua, soal kinerja, yakni mencari kelemahan sistem penyaluran CSR itu sendiri," ujarnya.

Karena belum mendapat surat resmi dari Jokowi, Blucer belum mengetahui pendekatan mana yang akan dilakukan untuk CSR di Jakarta. Dalam waktu dekat, ia akan melakukan koordinasi dengan Pemprov DKI dan internal BPK untuk melakukan audit tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com