Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: PNS Biasa Pakai CR-V, Mana Mau Pakai Xenia

Kompas.com - 03/01/2014, 14:01 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui, gaya hidup pegawai negeri sipil (PNS) DKI Jakarta tinggi. Oleh karena kebiasaan itu, tak sedikit PNS DKI yang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan kendaraan dinas.

Sejak kali pertama menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, ia melihat tak sedikit PNS DKI yang minta kendaraan dinas. Mulai dari motor sampai mobil.

"Tapi saya pikir buat apa, toh semua PNS DKI pasti punya kendaraan pribadi. PNS mobilnya bagus-bagus, biasa pakai (Honda) CR-V, mana mau disuruh pakai mobil dinas (Daihatsu) Xenia," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (3/1/2014).

Menurut Basuki, banyak PNS DKI Jakarta yang berpenghasilan tinggi, bahkan bisa menyekolahkan anaknya ke luar negeri. Padahal, yang dipangkunya bukan jabatan strategis.

Saat ini, kata Basuki, Pemprov DKI sedang menyusun sistem agar PNS mendapat tunjangan tambahan untuk transportasi. Dengan demikian, jika harus menggunakan kendaraan pribadi, maka ia tidak harus mengeluarkan uang dari gajinya.

"Kita tahulah, kalau kendaraan dinas, servis dan ganti olinya dibayar APBD. Jadi, kita mau bikin sistem tambahan transportasi ini," kata Basuki.

Selain itu, Pemprov DKI juga akan menggunakan sistem sewa kendaraan, dan tidak lagi membeli kendaraan dinas. Penyewaan kendaraan itu tidak berlaku bagi kendaraan-kendaraan operasional Satpol PP, pemadam kebakaran, Dishub DKI Jakarta, truk sampah, dan beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lainnya.

Untuk mendukung penerapan Instruksi Gubernur Nomor 150 Tahun 2013 tentang Penggunaan Kendaraan Umum bagi Pejabat dan Pegawai di Lingkungan Pemprov DKI Jakarta, menurut Basuki, Pemprov DKI akan mengoptimalkan unit bus antar jemput PNS DKI. Bus pegawai itu dapat melintas di jalur transjakarta.

Ia juga merancang sebuah sistem agar bus jemputan itu ditempatkan di perumahan pegawai, misalnya di Bintaro. Hal itu untuk mendukung ketepatan waktu PNS dalam bekerja.

Basuki mengaku telah memerintahkan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono untuk memasukkan bus sekolah dan bus pegawai di jalur transjakarta. Program itu diyakini akan mendorong pegawai menggunakan bus jemputan.

"Bayangkan kalau bus itu mengangkut 60-70 orang, bisa hemat mobil 60-70 mobil. Cuma memang sekarang harus kita perluas wilayahnya," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com