Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada "Shooting" Jokowi, Pedagang Taman Suropati Dilarang Mendekat

Kompas.com - 11/01/2014, 18:17 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang yang biasa berjualan di sekitar Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, terpaksa menyingkir dari taman tersebut, Sabtu (11/1/2014) sore. Mereka tidak diperbolehkan berjualan sementara di sana karena sedang ada siaran langsung program berita oleh sebuah televisi swasta yang dibawakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Jokowi memulai shooting sekitar pukul 14.00 WIB dengan durasi 30 menit. Beberapa jam sebelum acara dimulai, petugas satuan polisi pamong praja (satpol PP) membersihkan Taman Suropati dari para pedagang, baik pedagang kaki lima atau pedagang asongan yang biasa berkeliling di area tersebut.

"Dari siang satpol PP sudah nongkrong di sini. Kitanya diusir-usir sama mereka," ujar Usman (22), seorang pedagang kopi keliling.

Usman menyebutkan, petugas satpol PP Kecamatan Menteng itu tidak mengatakan alasan mengapa mereka tidak dibolehkan beraktivitas seperti hari biasa. Mereka baru mengetahuinya setelah melihat dari kejauhan bahwa Jokowi sedang mengikuti pengambilan gambar sekitar pukul 15.00 di taman itu.

"Ternyata gara-gara ada Pak Jokowi lagi shooting. Cari muka tuh satpol PP, biar dibilangnya kerja," kata pedagang kopi lain.

Karena larangan tersebut, para pedagang itu akhirnya berkeliling rumah ke rumah di kawasan elite Menteng, Jakarta Pusat. Mereka mengaku keuntungan yang diperoleh hari ini berkurang.

Sekitar pukul 17.00 WIB, dua jam setelah Jokowi shooting, para pedagang mulai bermunculan satu per satu. Seiring dengan itu, personel Satpol PP yang sebelumnya berjaga satu per satu juga mulai pergi dari taman di depan rumah dinas Jokowi.

Pantauan Kompas.com, selama pengambilan gambar tersebut digelar, kondisi Taman Suropati memang lain dari biasanya. Biasanya pedagang kopi keliling tampak lalu lalang menggunakan sepedanya. Pedagang kaki lima juga ramai di tepi trotoar. Namun, siang ini tempat-tempat itu tampak sepi dari aktivitas pedagang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Melintas Harus Bayar Rp 5.000, Warga Keluhkan Dugaan Pungli di Samping Kalijodo

Motor Melintas Harus Bayar Rp 5.000, Warga Keluhkan Dugaan Pungli di Samping Kalijodo

Megapolitan
Virgoun: Saya Mohon Maaf Atas Tindakan Saya dalam Penyalahgunaan Narkoba...

Virgoun: Saya Mohon Maaf Atas Tindakan Saya dalam Penyalahgunaan Narkoba...

Megapolitan
Pengelola Revo Mall dan Polisi Akan Investigasi Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 4 Lantai

Pengelola Revo Mall dan Polisi Akan Investigasi Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 4 Lantai

Megapolitan
1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

Megapolitan
Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Megapolitan
Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Megapolitan
Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Megapolitan
Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO,  Dekor Apa Adanya dan 'Catering' Tak Kunjung Datang

Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekor Apa Adanya dan "Catering" Tak Kunjung Datang

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

Megapolitan
Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Megapolitan
Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Aksi Nekat Jambret di Jakut, Beraksi Seorang Diri Gasak iPhone Pejalan Kaki Dekat Kantor Polisi

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Calon Pengantin di Bogor Ditipu WO, Catering dan Dekorasi Tidak Ada Saat Resepsi

Megapolitan
Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Pembangunan Masjid Agung Batal, Nasib SDN Pondok Cina 1 Belum Temukan Titik Terang

Megapolitan
Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Penjarahan Rusunawa Marunda Disebut Terjadi karena Masalah Revitalisasi Berlarut-larut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com