Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Kejar Pajak Penyerobot Lahan Negara

Kompas.com - 30/01/2014, 21:53 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu kendala Pemprov DKI Jakarta dalam menormalisasi sungai dan waduk adalah maraknya pemukiman liar di sekitarnya. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yakin bahwa warga yang menetap di bantaran sungai atau waduk itu bukan warga asli daerah tersebut. Oleh karena itu, ia bertekad menagih pajak pemilik bangunan liar tersebut.

"Kita terinspirasi dengan film Al Capone yang kejar mafia. Nah, kita kejar pajaknya," kata Basuki di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Kamis (30/1/2014).

Basuki memberi contoh banjir di kawasan Greenville, Jakarta Barat, karena bantaran Sungai Pesanggrahan di sana hanya tersisa 1,5 meter. Padahal, bantaran sungai itu awalnya selebar 60 meter. Namun, semakin lama semakin berkurang karena dipenuhi bangunan-bangunan liar.

Dari hasil identifikasi Pemprov DKI Jakarta, sebagian besar warga yang menetap di bantaran sungai itu hanya menyewa dari oknum penyerobot lahan negara. Basuki mengatakan, oknum yang mengklaim bangunan selama puluhan tahun itu akan dikenakan pajak sebesar 30 persen.

Untuk merealisasikan rencana itu, dalam waktu dekat Pemprov DKI Jakarta akan meneken memorandum of understanding (MoU) dengan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. Kerja sama itu sebagai upaya menghilangkan permukiman liar tersebut.

Basuki menyatakan tidak peduli apabila warga maupun oknum penyerobot lahan mencoba menyewa jasa preman untuk menolak penertiban yang dilakukan Pemprov DKI. "Orang miskin sewa rumah di situ, ada bos-bosnya. Kami akan kejar pajak mereka dan harus bayar 30 persen. Kalau tidak mau? Pidana," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Evakuasi Mobil di Depok yang Jeblos ke Septic Tank Butuh Waktu Empat Jam

Evakuasi Mobil di Depok yang Jeblos ke Septic Tank Butuh Waktu Empat Jam

Megapolitan
Gerebek Rumah Ketua Panitia Konser Lentera Festival Tangerang, Polisi Tak Temukan Seorang Pun

Gerebek Rumah Ketua Panitia Konser Lentera Festival Tangerang, Polisi Tak Temukan Seorang Pun

Megapolitan
Tunjuk Atang Trisnanto, PKS Bisa Usung Cawalkot Bogor Sendiri Tanpa Koalisi

Tunjuk Atang Trisnanto, PKS Bisa Usung Cawalkot Bogor Sendiri Tanpa Koalisi

Megapolitan
Heru Budi Minta Wali Kota Koordinasi dengan Polres Terkait Penanganan Judi Online

Heru Budi Minta Wali Kota Koordinasi dengan Polres Terkait Penanganan Judi Online

Megapolitan
Mobil Warga Depok Jeblos ke 'Septic Tank' saat Mesin Dipanaskan

Mobil Warga Depok Jeblos ke "Septic Tank" saat Mesin Dipanaskan

Megapolitan
Senyum Bahagia Anak Cilincing, Bermain Sambil Belajar Lewat Program 'Runcing'

Senyum Bahagia Anak Cilincing, Bermain Sambil Belajar Lewat Program "Runcing"

Megapolitan
Joki Tong Setan Pembakar 'Tuyul' Rumah Hantu di Pasar Rebo Terancam 5 Tahun Penjara

Joki Tong Setan Pembakar "Tuyul" Rumah Hantu di Pasar Rebo Terancam 5 Tahun Penjara

Megapolitan
Transaksi Judi Online Kecamatan Bogor Selatan Tertinggi, Perputaran Uang Rp 349 Miliar

Transaksi Judi Online Kecamatan Bogor Selatan Tertinggi, Perputaran Uang Rp 349 Miliar

Megapolitan
Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Megapolitan
Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Megapolitan
Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Megapolitan
Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com