Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Bantah Tim Bentukan Jokowi Penampungan Calon Pejabat Pensiun

Kompas.com - 13/02/2014, 13:33 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah pembentukan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGuP2) sengaja untuk "menampung" para kepala dinas bermasalah yang akan memasuki usia pensiun. Menurut dia, pembentuk TGUP2 tidak akan tumpang tindih dengan kinerja deputi gubernur maupun Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat).

"Makin banyak (tim) makin bagus dong," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Kamis (13/2/2014).

Menurut Basuki, gaji para anggota tim tersebut sama dengan gaji pejabat eselon II setingkat kepala dinas. Tugas pokok dan fungsi (tupoksi)-nya adalah untuk mengawasi dinas dan langsung melaporkan kepada wakil gubernur dan gubernur.

Anggota TGuP2 dapat melaporkan kepala dinas mana yang kinerjanya tidak baik langsung kepada wakil gubernur dan gubernur. "Kalau deputi kan terlalu banyak acara seremonialnya. Kalau ada tim itu, ada apa-apa, langsung tugaskan ke mereka dan mereka yang langsung memonitor," tutur Basuki.

Namun, jangan sampai ada "permainan" antara kepala dinas dan anggota TGuP2. Apabila sampai ada indikasi kecurangan atau main mata antara kedua belah pihak itu, Basuki kembali mengeluarkan ancaman pecat.

Basuki mengingatkan, UU Aparatur Sipil Negara (ASN) telah disahkan oleh DPR RI. Dalam UU ASN itu, kepala daerah dapat memecat jabatan struktural sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

Anggota TGuP2 saat ini terdiri dari enam mantan kepala dinas dan seorang mantan kepala badan yang dilantik Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kemarin. Mereka adalah Taufik Yudi Mulyanto, mantan Kepala Dinas Pendidikan; Udar Pristono, mantan Kepala Dinas Perhubungan; Unu Nurdin, mantan Kepala Dinas Kebersihan; dan Kian Kelana, mantan Kepala Dinas Sosial. Kemudian Sugiyanta, yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Kehumasan; Ipih Ruyani, mantan Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian; serta Zaenal Mustappa, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.

Kepala BKD DKI Jakarta I Made Karmayoga mengatakan, ketujuh anggota TGuP2 ini memiliki keistimewaan untuk langsung berhubungan langsung dengan gubernur dan wakil gubernur. Sebab, kepala dinas, asisten, dan pejabat eselon II setingkatnya harus melalui sekda terlebih dahulu sebelum ke gubernur. Tim ini merupakan posisi strategis meski nonstruktural.

"Menjadi anggota tim ini bukan akhir dari segalanya. Mereka masih punya peluang untuk dipromosikan, tapi tidak mungkin kembali ke posisi semula karena tidak etis," kata Made.

Dalam Pergub Nomor 83 Tahun 2013 tentang Pengangkatan TGuP2, mereka memiliki tugas membantu gubernur dan wakil gubernur dalam menyusun tata cara, mekanisme monitoring, dan evaluasi pelaksanaan pembangunan program unggulan gubernur. Lalu menyusun kriteria, tata cara, dan mekanisme penilaian kinerja SKPD/UKPD pelaksana program unggulan Gubernur. Memberi masukan, saran, dan pertimbangan kepada gubernur dan wakil gubernur untuk keberhasilan pelaksanakan program unggulan, menerima dan menindaklanjuti masukan dan saran masyarakat kepada gubernur terkait kegiatan dengan pelaksanaan pembangunan oleh SKPD/UKPD, serta memberikan penilaian kinerja enam bulanan dan tahunan SKPD/UKPD dan melaporkan hasilnya kepada gubernur dan wakil gubernur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Megapolitan
948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

Megapolitan
Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Megapolitan
Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan 'Gimana' kalau Dilarang?

Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan "Gimana" kalau Dilarang?

Megapolitan
Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Megapolitan
KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya 'Black Box'

KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya "Black Box"

Megapolitan
Siasat Begal di Jaktim: Berpura-pura Jadi 'Debt Collector' lalu Tuduh Pengendara Motor Berwajah Lugu Telat Bayar Cicilan

Siasat Begal di Jaktim: Berpura-pura Jadi "Debt Collector" lalu Tuduh Pengendara Motor Berwajah Lugu Telat Bayar Cicilan

Megapolitan
Isak Tangis Istri Korban Pesawat Jatuh di BSD Iringi Kepulangan Jenazah

Isak Tangis Istri Korban Pesawat Jatuh di BSD Iringi Kepulangan Jenazah

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Terdapat Benturan pada Jidat

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Terdapat Benturan pada Jidat

Megapolitan
Penerbangan Pesawat yang Jatuh di BSD dalam Rangka Survei Landasan Baru di Tanjung Lesung

Penerbangan Pesawat yang Jatuh di BSD dalam Rangka Survei Landasan Baru di Tanjung Lesung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com