Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemui Kadishub DKI Baru, Penolak BKTB Mengalah

Kompas.com - 13/02/2014, 16:53 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar, yang baru dilantik kemarin, mengadakan pertemuan dengan penolak bus kota terintegrasi busway (BKTB), Kamis (13/2/2014) siang. Akbar mengklaim bahwa para penolak BKTB itu sudah menerima penjelasan tentang keberadaan BKTB.

"Alhamdulillah, sudah ada titik temu antara Dishub dan penolak BKTB, sudah kita kasih pemahaman. Mereka menerima," kata Akbar kepada wartawan, Kamis sore.

Dalam pertemuan yang diselenggarakan di kantor Dishub DKI Jakarta, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Akbar memberikan pemahaman bahwa pangsa pasar BKTB berbeda dari angkutan kota yang bersinggungan dengan trayek BKTB. Oleh sebab itu, ia meminta sopir angkot tidak khawatir bakal kehilangan pendapatan sehari-hari.

"Insya Allah, besok BKTB rute Pantai Indah Kapuk (PIK)-Monas beroperasi lagi tanpa halangan," kata Akbar.

Akbar akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk menjaga jalur BKTB supaya aman dari segala gangguan.

Mengenai komponen yang rusak pada unit baru BKTB, Akbar telah memastikan bahwa unit bus tersebut tidak beroperasi. Menurut Akbar, pemenang proyek tengah melakukan penggantian atas komponen-komponen bus yang rusak tersebut. Dia belum bisa memastikan kapan bus-bus yang rusak bisa beroperasi lagi.

Tentang dugaan penyelewengan tender pengadaan bus, Akbar menyerahkan pemeriksaan sepenuhnya kepada Inspektorat Pemprov DKI Jakarta. Jika memang bus-bus itu tak sesuai spesifikasi, maka ia akan mengembalikan bus itu kepada agen pemegang merek.

Penolakan terhadap keberadaan BKTB dilakukan oleh sopir angkutan kota yang tergabung dalam Koperasi Wahana Kalpika (KWK) dari Pantai Indah Kapuk ke arah Kota. Menurut mereka, penumpang kini lebih memilih BKTB daripada angkot KWK. Sopir KWK meminta BKTB diberhentikan sementara, dan meminta Dishub DKI membicarakan lebih lanjut masalah ini. Apabila BKTB tetap berjalan, sopir meminta angkot KWK dibeli oleh Pemprov DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setoran ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setoran ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Megapolitan
948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

Megapolitan
Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Megapolitan
Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan 'Gimana' kalau Dilarang?

Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan "Gimana" kalau Dilarang?

Megapolitan
Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Megapolitan
KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya 'Black Box'

KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya "Black Box"

Megapolitan
Siasat Begal di Jaktim: Berpura-pura Jadi 'Debt Collector' lalu Tuduh Pengendara Motor Berwajah Lugu Telat Bayar Cicilan

Siasat Begal di Jaktim: Berpura-pura Jadi "Debt Collector" lalu Tuduh Pengendara Motor Berwajah Lugu Telat Bayar Cicilan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com