Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transjakarta Dibawa ke Mana?

Kompas.com - 17/02/2014, 07:08 WIB

”Soal pergub, akan saya tanyakan lagi. Eksodus sopir seharusnya tidak seperti itu. Perlahan akan dibenahi. Saya mulai bicarakan ini dengan semua pihak terkait,” kata Akbar.

Akbar menambahkan, sebagai kepala dishub yang baru beberapa hari menjabat, masih banyak hal yang harus ia pelajari dan kawal. Selama pengalihan menjadi PT, banyak perubahan terjadi. Perubahan itu dari pengalihan aset hingga mempersiapkan karyawan agar sukses berproses jadi karyawan berkultur BUMD yang murni bisnis. ”Juga perubahan status kontrak-kontrak dengan pihak ketiga,” katanya.

Mantan Kepala Badan Layanan Usaha Transjakarta ini menegaskan akan berupaya agar ada dialog setara di antara direksi komisaris PT dan operator untuk menentukan nasib operator bus transjakarta di era PT Transjakarta nanti.

Selain itu, ada pekerjaan rumah yang menunggu, yaitu penyelesaian kasus bus baru yang rusak. ”Kami tunduk pada proses hukum yang berlaku. Namun, jika hasil investigasi Inspektorat DKI dan dari internal kami menyatakan memang ada sebagian bus yang layak operasi, tetap akan dioperasikan dulu,” kata Akbar.

Kebijakan ini diambil karena salah satu problem besar transportasi publik di Jakarta adalah kekurangan bus laik pakai. Untuk itu, kasus bus baru rusak tidak akan menghentikan pengadaan ribuan bus baru tahun ini.

Akbar berjanji konsisten menata angkutan reguler dengan tetap merealisasikan program bus kota terintegrasi bus transjakarta (BKTB). Ia menjamin BKTB dan angkutan reguler berbeda pangsa pasarnya. Seperti di Kampung Melayu-Ancol, transjakarta dan mikrolet hidup. Mereka yang bermobilitas jarak dekat bisa memakai mikrolet, sedangkan jarak jauh efektif pakai transjakarta.

Akbar menekankan, transjakarta kini dan nanti dirancang jadi salah satu moda angkutan massal yang menjadi tulang punggung sistem transportasi publik di Jakarta. Keberadaan transjakarta harus kokoh dan sistemnya tertata serta didukung layanan terintegrasi dari angkutan pengumpan, baik BKTB, APTB, maupun angkutan reguler. (NELI TRIANA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com