Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Lelang Jabatan Kepala SMKN DKI Didominasi Wajah Lama

Kompas.com - 07/03/2014, 21:52 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 70,97 persen Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) definitif dinyatakan lulus seleksi lelang jabatan yang dilakukan Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Dengan demikian, hampir sebagian besar kepala SMK di Jakarta masih akan diisi "wajah lama".

Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta I Made Karmayoga menjelaskan, ada 63 tempat yang tersedia untuk jabatan tersebut. Jumlah tersebut akan diisi oleh 44 kandidat Kepala SMKN definitif, sedangkan sisanya akan diberikan kepada kandidat Kepala SMKN non-definitif yang lolos seleksi.

"Artinya kepala SMKN definitif punya kemampuannya yang bagus. Dengan kata lain, formasi Kepala SMKN akan lebih banyak diisi oleh kepala sekolah yang lama ketimbang yang baru," kata Made di Balaikota Jakarta, Jumat (7/3/2014).

Menurut Made, ada sekitar 62 Kepala SMKN definitif yang mengikuti seleksi tersebut. Ke-44 peserta yang lolos terbagi dalam tiga kelas, yakni 19 orang memperoleh nilai sangat memenuhi syarat (SMS), 18 orang memperoleh nilai memenuhi syarat (MS), dan tujuh orang memperoleh nilai cukup memenuhi syarat (CMS).

Sedangkan peserta yang tidak lolos berjumlah 18 peserta atau sekitar 29,03 persen, dengan rincian tujuh peserta memperoleh nilai masih memenuhi syarat (MMS), dan 11 peserta memperoleh nilai tidak memenuhi syarat (TMS).

Sementara itu, Kepala SMKN non-definitif yang mengikuti tes mencapai 380 peserta, yang seluruhnya berstatus guru. Diungkapkannya, peserta yang memiliki kompetensi melebihi tuntutan sebagai Kepala SMKN jumlahnya mencapai 24,88 persen; yang memiliki kompetensi untuk dapat dipertimbangkan sebagai kepala SMKN jumlahnya mencapai 14,03 persen; dan kandidat yang tidak memiliki kompetensi sebagai Kepala SMKN 61,08 persen.

"Dari sisi usia kandidat yang melebihi tuntutan sebagai Kepala SMKN pada usia di bawah 50 tahun sebesar 22,62 persen. Dan dari sisi usia, kandidat yang tidak memiliki kompetensi sebagai Kepala SMKN pada usia dibawah 50 tahun sebesar 36,87 persen," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com