"Kita akan terus mencari keberadaan Iis. Nanti, saya juga akan mencari di panti-panti sosial," ujar Ika di Rumah Sakit Umum Daerah Koja (RSUD Koja), Jakarta Utara, Senin (24/3/2014).
Menurut Ika, Iis dicari di panti sosial karena latar belakang Iis yang sering berjualan di Senen Jaya. Iis dikhawatirkan terkena razia yang dilakukan oleh Suku Dinas Sosial. Iis harus ditemukan demi menyembuhkan trauma psikologis Iqbal, yang diculik dan dianiaya oleh Dadang Supriatna sejak awal Desember 2013.
Menurut Direktur RSUD Koja dr Togi Asman Sinaga, kondisi Iqbal saat ini sudah mulai membaik. Suhu tubuhnya pun sudah mulai menurun.
Meskipun belum bisa berbicara, Iqbal sudah bisa mulai menangis dalam kondisinya yang masih lemas. "Menangis kemungkinan karena masih adanya trauma karena penyiksaan," ujar Togi.
Pihak rumah sakit juga akan mengecek saraf Iqbal. Dikhawatirkan, kejang yang dialami Iqbal akan berdampak terhadap reaksi di anggota tubuh lainnya, seperti respons yang lemah pada tangan.
Togi menjelaskan, Iqbal mengalami kejang karena kekurangan oksigen di otak. "Kita belum tahu karena ini proses yang sudah lama. Apakah ada dampak, makanya kita ikuti terus prosesnya," ujarnya.
Nantinya, lanjut Togi, bila kondisi Iqbal sudah mulai membaik, sudah bisa berkomunikasi, duduk dan makan sendiri, maka dia akan dipindahkan ke ruang perawatan.
Saat ini, kata Togi, ada enam dokter spesialis yang merawat Iqbal, yaitu dokter anak, dokter ortopedi, dokter urologi, dokter bedah umum, dokter penyakit dalam, dan dokter saraf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.