Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendaftaran BPJS Masih Membingungkan Warga

Kompas.com - 01/04/2014, 16:29 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com — Prosedur pendaftaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) masih membuat bingung. Informasi yang didapat mereka simpang siur.

"Infonya masih simpang siur. Katanya bisa langsung bayar di bank dulu nanti baru ke sini lagi untuk ambil nomor. Tapi waktu di bank malah dilempar lagi ke sini," ujar Murtiningsih, salah seorang pendaftar BPJS, di kantor BPJS Bekasi, Selasa (1/4/2014).

Murtiningsih bersama dengan pendaftar BPJS juga harus datang dari pukul 05.00 agar bisa mendapatkan nomor antrean. Jika tidak, nomor antrean pasti habis. Antrean panjang di kantor BPJS sudah terlihat sejak pagi. Kantor BPJS Kesehatan Bekasi dijadwalkan beroperasi dari pukul 07.30 sampai 17.00. Namun, nomor antrean sudah habis dari pukul 08.30.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Kantor Cabang BPJS Bekasi Agus Saiffudin mengaku sudah menyosialisasikan prosedur pendaftaran BPJS sejak awal dibukanya loket kepengurusan pada Januari 2014. Pihaknya sudah menyosialisasikan prosedur pembuatan BPJS itu ke tiap kecamatan dan puskesmas di Kota/Kabupaten Bekasi.

"Kami sudah melakukan sosialisasi lewat poster, banner, stiker, dan lembar pengumuman tentang prosedur dan sosialisasi pembuatan BPJS sudah ada, sudah ditempel di tempat-tempat umum seperti puskesmas, kecamatan dan di kantor BPJS sendiri," tutur Agus.

Mengenai antrean panjang pendaftaran, Agus mengakui pihaknya memang sedang membatasi kuota pendaftar BPJS. Saat ini, BPJS membatasi kuota hanya 200 pendaftar setiap harinya. Sementara itu, untuk pendaftaran kolektif dapat didaftarkan sampai pukul 17.00 dan dikerjakan pada malam hari.

Untuk mengatasi persoalan antrean panjang pendaftar BPJS, Agus mengaku telah membuka kantor cabang baru di kawasan Cikarang. Hal ini agar pendaftar yang berasal dari kabupaten bisa mendaftarkan dirinya di kantor baru tersebut.

Untuk wilayah Bekasi, berdasarkan data yang diperoleh dari kantor BPJS cabang Kota/Kabupaten Bekasi, saat ini sudah 80.000 jiwa serta sekitar 1.200 perusahaan yang terdaftar sebagai anggota BPJS Kesehatan di Kota dan Kabupaten Bekasi.

Sebelumnya diberitakan, BPJS Kesehatan merupakan implementasi Undang-Undang Nomor 40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, yakni tata cara penyelenggaraan program jaminan sosial yang bertujuan menjamin seluruh rakyat dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya dengan layak. Keberadaan SJSN diharapkan akan melindungi masyarakat dari risiko ekonomi ketika sakit, mengalami kecelakaan kerja, pada hari tua dan pensiun, serta kematian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com