Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Pemilu Legislatif, Anggota DPRD DKI Demokrat Tak "Ngantor"

Kompas.com - 14/04/2014, 09:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak Pemilu Legislatif (Pileg) 9 April lalu, kursi-kursi di ruang kerja para anggota DPRD DKI Jakarta kosong melompong. Sebanyak 32 orang wakil rakvat yang berasal dari Fraksi Partai Demokrat (PD) ini tidak terlihat di dalam ruangan tersebut.

Menurut seorang petugas di Sekretariat DPRD DKI, tidak satupun anggota DPRD DKI asal partai berlambang Mercy ini terlihat di lantai 7, tempat Fraksi Demokrat berkantor. "Hari Kamis (10/4) dan Jumat (11/4) enggak ada yang ngantor lagi, mereka pada stres kali, takut nggak kepilih lagi he... he... he...," ujar seorang PNS di Sekertariat DPRD DKI yang enggan disebutkan namanya.

Berdasarkan hasil hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Partai Demokrat di DKI Jakarta hanya meraih 7,36 persen suara atau hanya mendapat delapan kursi untuk periode 2014-2019. Melorotnya jumlah kursi Demokrat di Kebon Sirih (DPRD DKI) membuat para politisi petahana atau incumbent pusing. Mereka terancam bakal tidak terpilih lagi untuk periode lima tahun mendatang.

Jika perolehan suara Demokrat hanya 7,36 persen, diperkirakan partai ini hanya mampu menempatkan wakilnya di DPRD delapan kursi. Dengan demikian, sekitar 24 orang dari 32 orang anggota DPRD petahana akan tergusur dari Kebon Sirih.

Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Nachrowi Ramli tidak menjawab telepon saat dihubungi Warta Kota, Minggu (13/4). Selain itu. sejumlah anggota DPRD DKI dari Demokrat lainnya juga tidak bisa dihubungi, kemarin. Di antaranya M Firmansyah, Ditian Corissa, Taufiqurrahman, Santoso, Sandy, Nur Afni, dan Ahmad Nawawi.

Bantah stres

Kabar stresnya para caleg Demokrat di DKI dibantah Achmad Husin Alaydrus, anggota Komisi C DPRD DKI. "Tidak ada yang stress, kita semua menunggu perhitungan resmi KPU," ujar pria yang biasa disapa Habib ini.

Menurutnya, berdasarkan hasil hitung cepat, memang suara Demokrat anjlok, tidak terkecuali di DKI Jakarta. Namun dia enggan berkomentar mengenai berapa angka dan kursi yang diperoleh Demokrat di DKI.

Apakah dirinya masuk kernbali ke kursi DPRD DKI tahun ini? Alaydrus hanya menjawab, "Insya Allah, kita tunggu perhitungan resmi KPU," ujar pria yang sudah menjabat anggota DPRD dua periode ini.

Anggota DPRD DKI dari Demokrat lainnya, Aliman Aat mengaku para caleg Demokrat tidak maksimal turun ke bawah untuk mendulang suara pemilih. "Saya kan tidak nyaleg lagi. Saya mau beri kesempatan kepada yang muda-muda. Ternyata yang muda-muda tidak bisa meyakinkan masyarakat pemilih. Mungkin mereka tidak turun maksimal menemui konstituennya," ujar Aliman.

Anggota Komisi D DPRD DKI ini menjelaskan, kepercayaan masyarakat seharusnya bisa dibangun oleh para caleg Demokrat karena banyak keberhasilan pembangunan yang bisa dirasakan masyarakat selama pemerintahan Presiden SBY. Aliman menegaskan, dirinya akan tetap bekerja sebagai anggota DPRD hingga akhir masa jabatan 2014 ini. (sab)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi 'Online' untuk Bayar Sewa Kos

Selebgram Bogor Gunakan Gaji dari Promosi Situs Judi "Online" untuk Bayar Sewa Kos

Megapolitan
Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Oknum Ormas Diduga Pungli ke Pengendara di Samping RPTRA Kalijodo, Warga Keberatan tapi Tak Berani Menegur

Megapolitan
Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Kasus Mertua Dianiaya Menantu di Jakbar, Pakar Nilai Ada Upaya Penghentian Perkara oleh Polda

Megapolitan
Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Pilu Calon Siswa di Depok Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi hingga Dugaan Adanya Kecurangan...

Megapolitan
Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Bawaslu DKI Bakal Surati Pengelola Apartemen yang Menolak Coklit Data Pemilih Pilkada 2024

Megapolitan
Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Megapolitan
Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Megapolitan
Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Megapolitan
Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Megapolitan
Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Megapolitan
Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Megapolitan
Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Megapolitan
PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

Megapolitan
Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Megapolitan
Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com