"Di JIS, siswa adalah jantung dari semua kegiatan sekolah. Terkait kejadian ini, kami menempatkan bantuan kepada korban dan keluarga sebagai prioritas sekolah," tambah Carr, yang saat memberikan keterangan didampingi juru bicara dan penerjemah.
JIS juga menyampaikan simpati ke keluarga murid taman kanak-kanak yang menjadi korban kekerasan seksual, dan menyebut kejadian itu sebagai tragedi.
"Kami sangat sedih dan menyesal dengan kejadian yang telah menimpa salah satu siswa kami, dan karena kejadiannya berlangsung di sekolah, maka hal tersebut telah menyebabkan seluruh komunitas Jakarta International School kaget, marah, dan tentu saja sedih," kata Carr.
"Kami telah menyampaikan rasa simpati yang mendalam kepada pihak keluarga atas kejadian ini, dan rasa simpati bersama mereka," tambah dia.
Carr menambahkan, pengelola JIS juga berkomitmen untuk bekerja sama penuh dengan kepolisian untuk memastikan pelaku kejahatan mendapatkan hukuman yang setimpal.
Menurut Carr, JIS telah memberikan kemudahan kepada polisi untuk masuk ke area sekolah dan menunjuk wakil kepala keamanan sekolah untuk membantu mereka.
Carr menyebut JIS telah melakukan penyelidikan internal dan senantiasa memberikan infomasi terbaru dari hasil penyelidikan tersebut ke kepolisian setiap hari.
"Kami telah mendukung upaya penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian sejak awal. Kami juga turut membantu dalam upaya penangkapan pelaku, yang adalah karyawan dari ISS, sebuah perusahaan alih daya, setelah mereka dapat diidentifikasi. Kami akan melakukan apa pun semampu kami untuk memastikan JIS tempat yang aman bagi semua siswa," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Carr juga mewakili JIS meminta maaf atas kejadian kekerasan seksual di sekolah, serta membantah telah memberikan perintah kepada pegawai JIS dan orangtua murid untuk tidak bicara apa pun kepada media.
"JIS memiliki satu perwakilan, yaitu saya. Kami sudah memberikan respons kepada media, serta berkomitmen akan terbuka dan kooperatif. Tidak akan ada yang kami sembunyikan," kata Carr.
Sampai saat ini, polisi telah menetapkan dua tersangka pelaku kekerasan seksual terhadap siswa taman kanak-kanak JIS, yakni Agun dan Awan, yang bekerja sebagai petugas kebersihan di sekolah internasional itu.
Polisi sedang mendalami dugaan keterlibatan dua pria berinisial ZA dan AN, serta seorang wanita berinisial AF yang juga dicurigai sebagai pelaku, tetapi masih berstatus saksi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.