Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akan Gugat Bupati, Warga Cikarang Layangkan Surat Terbuka ke KPK

Kompas.com - 25/04/2014, 09:54 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Warga Cikarang, Bekasi akan melayangkan surat terbuka yang ditujukan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan Indonesia Corrupiton Watch (ICW).

"Kami warga Kabupaten Bekasi sangat berharap dengan membaca surat terbuka ini nantinya Ketua KPK dan jajarannya serta BPK dan Indonesia Corruption Watch akan melakukan audit besar-besaran di Pemerintahan Daerah Kabupaten Bekasi," ujar Andi, salah seorang warga Cikarang yang juga merupakan koordinator gerakan, Jumat (25/04/2014).

Dalam surat terbukanya, warga mengeluhkan soal infrastrukstur jalan di Kabupaten Bekasi yang mengalami kerusakan. Menurut Andi, Neneng Hasanah Yasin yang sudah dua tahun menjabat sebagai Bupati Bekasi tidak mampu membuat perubahan khususnya terhadap infrastruktur jalan.

Jalan yang sudah rusak sejak tahun lalu pun hingga kini belum juga diperbaiki. Jalan rusak tersebut pun diperparah dengan musim hujan yang datang sejak awal tahun kemarin. Banjir pun tidak terelakan lagi. Menurutnya, banyak orang yang meninggal akibat kecelakaan di jalan rusak tersebut.

Andi juga mengeluhkan bupati yang menurutnya tidak pernah turun langsung untuk membantu warga. "Kami iri punya pemimpin yang mendatangi ke lokasi ketika warganya terkena musibah," ujarnya.

Tidak adanya perbaikan soal hal tersebut membuat Andi yang mewakili warga Cikarang bertanya-tanya soal larinya dana APBD atau pun pajak yang sering disetorkan warga. Hal inilah yang mendorong warga untuk meminta KPK mengaudit Pemerintah Kabupaten Bekasi.

"Jika sampai bulan Mei tidak ada perbaikan jalan di Kabupaten Bekasi, kami rakyat Bekasi siap melengserkan Bupati dan Wakil Bupati Bekasi serta Ketua DPRD Kab. Bekasi untuk mundur secara tidak hormat karena 100 persen gagal membawa Kabupaten Bekasi lebih baik dari sebelumnya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com