Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dimas Disiksa karena Dianggap Tak Respek kepada Senior STIP

Kompas.com - 26/04/2014, 19:52 WIB
Yohanes Debrito Neonnub

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Dimas Dikita Handoko, mahasiswa semeter satu Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, tewas karena dianiaya para seniornya. Motif penganiayaan diduga karena Dimas dianggap tidak respek terhadap para seniornya.

"Dugaan motif sementara penganiayaan terhadap Dimas yakni pembinaan yang dilakukan taruna senior kepada taruna yunior," kata Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar Polisi Mohammad Iqbal di Polrestra Jakarta Utara, Sabtu (26/4/2014).

Iqbal mengatakan, para pelaku yang berjumlah tujuh orang ditegur oleh senior semester empat bila para korban tidak memiliki respek terhadap mereka (senior). Dimas beserta keenam temannya kemudian dipanggil ke kos para seniornya. Di sana mereka dipukul di bagian dada, perut dan ulu hati.

Akibat tindakan kekerasan tersebut, Dimas tersungkur, namun tetap dipukul ketiga pelaku ANG, FACH dan AD. Dimas yang tidak berdaya akhirnya pingsan.

Melihat Dimas pingsan, para pelaku menggosok minyak angin di hidungnya dan juga menciprat-ciprat air di wajah Dimas agar dia siuman. Dimas mengalami luka memar yang parah sehingga dibawa ke RS Pelabuhan Jakarta Utara. Namun, nyawanya sudah tidak tertolong lagi. Sedangkan keenam teman korban mengalami luka yang parah di bagian wajah, dada sampai perut.

"Dari hasil autopsi, korban Dimas mengalami pendarahan di otak karena benturan benda tumpul," sambungnya.

Saat ini, pihak Polrestra Jakarta Utara masih terus mengumpulkan keterangan dari para pelaku dan saksi. "Tadi siang juga kami sudah lakukan pra-rekonstruksi penganiayaan tersebut untuk kebutuhan penyidikan," ujar dia.

Polisi telah mengamankan tiga pelaku yang diduga menganiaya Dimas dan empat orang lainnya berinisial SAT, WID, DE dan AR yang diduga menjadi pelaku tindak kekerasan terhadap enam teman Dimas. Polisi juga telah mengamankan barang bukti berupa seragam korban, sebuah gayung berwarna merah dan minyak angin Fresh Care.

Dimas tewas akibat dianiaya para seniornya pada Jumat (25/4/2014) malam. Keluarga curiga karena sejak beberapa hari dia mengaku serinh mengalami tindakan kekeraaan dari para seniornya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com